KKN) selama 45 hari di Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. Dalam kegiatan ini, mereka tak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga berhasil memberdayakan potensi lokal dengan mengembangkan produk Usaha  Mikro,  Kecil,  dan  Menengah  (UMKM) berbasis rempah-rempah instan agar lebih siap bersaing di era digital.
Tulungagung, 27 September 2024 --- Mahasiswa jurusan Teknik Universitas Negeri Malang (UM) sukses melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (Produk lokal seperti jahe merah, kunyit, dan temulawak, yang sebelumnya hanya dipasarkan secara sederhana, kini telah berubah wujud menjadi produk unggulan dengan kemasan modern, tampilan menarik, dan akses pasar yang lebih luas melalui e-commerce. Mahasiswa UM membawa perubahan besar dengan memberikan pelatihan pemasaran digital kepada pelaku UMKM dan membantu rebranding produk agar lebih menarik di mata konsumen.
"Kami ingin memberikan kontribusi nyata untuk meningkatkan daya saing produk UMKM Desa Samar di pasar modern. Melalui e-commerce, produk ini kini bisa diakses oleh konsumen di seluruh Indonesia, bahkan membuka peluang untuk pasar internasional," ujar Leviona. Leviona dan timnya yang beranggotakan 7 orang bernama Ardika, Wulan, Bethari, Iqbal, Ayom, dan Abidzar juga merancang kemasan produk dengan desain baru yang modern dan eksklusif, sehingga meningkatkan nilai jual produk tersebut. Transformasi ini membuat produk rempah instan Desa Samar lebih menarik bagi kalangan urban yang umumnya menginginkan produk yang praktis dengan tampilan berkualitas.
Dampak dari inovasi ini langsung terasa. Sejak peluncuran produk dengan kemasan baru dan strategi pemasaran digital, permintaan produk rempah instan dari Desa Samar meningkat drastis. Bahkan, beberapa pembeli mengaku tertarik untuk memesan secara berlangganan. Peningkatan ini tidak hanya menguntungkan UMKM setempat, tetapi juga para petani lokal yang memasok bahan baku rempah. Para petani merasakan dampak positifnya melalui permintaan yang terus bertambah, sehingga pendapatan mereka meningkat secara signifikan.
"Kami sangat terbantu dengan adanya bimbingan dari mahasiswa UM. Mereka bukan hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memberi kami inspirasi baru untuk mengembangkan bisnis dengan cara yang lebih profesional," ujar Ibu Iinsutanti, pengusaha rempah instan di Desa Samar. Menurut Ibu IIn, dengan teknik digitalisasi dan desain kemasan baru, produk yang sebelumnya kurang dikenal kini bisa bersaing di pasar yang lebih besar dan lebih modern.
Keberhasilan program KKN mahasiswa UM di Desa Samar ini mendapat apresiasi luas dari berbagai pihak. Dengan sentuhan digital dan pendekatan kreatif, produk lokal yang dulu hanya dikenal secara terbatas kini mampu menarik minat pasar yang lebih besar, bahkan di luar daerah. Dukungan dari pihak desa dan antusiasme masyarakat Desa Samar membuat program ini berjalan sukses, dan membawa harapan besar untuk keberlanjutan usaha lokal yang lebih mandiri dan kompetitif.
Para mahasiswa berharap kesuksesan ini bisa menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan transformasi serupa. Kolaborasi antara dunia pendidikan dan masyarakat diyakini menjadi kunci penting dalam memajukan ekonomi desa melalui pemberdayaan potensi lokal. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi model bagi program-program KKN berikutnya, agar terus fokus pada inovasi dan solusi berbasis teknologi yang dapat memperluas akses pasar dan mengoptimalkan potensi desa-desa di Indonesia.
Dengan inovasi ini, Desa Samar kini memiliki harapan baru. Produk rempah instan lokalnya tidak hanya mendongkrak ekonomi desa, tetapi juga membuka peluang untuk melangkah ke pasar yang lebih luas, menjadikan rempah-rempah Indonesia semakin dikenal di kancah nasional bahkan internasional!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H