Mohon tunggu...
A Nurul Hariyanto
A Nurul Hariyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bersegeralah dalam kebaikan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN BTV 3 UNEJ: Pendampingan kepada Tetangga agar Tercapai Ketahanan Pangan Keluarga Di Masa Pandemi

28 Agustus 2021   11:28 Diperbarui: 30 Agustus 2021   19:58 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Mahasiswa Universitas Jember pada libur semester kali ini sedang mengamalkan poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yakni Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertajuk KKN Back To Village 3 atau KKN pulang kampung. Pelaksanaan kegiatan KKN periode ketiga ini sama dengan dua periode sebelumnya semenjak adanya pandemi covid-19. Kegiatan KKN ini dilakukan sebagai bentuk penyesuaian dan respon kampus terkait dengan adanya pandemi covid-19 yang tak kunjung reda serta adanya kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) diberbagai wilayah di Indonesia.

Mahasiswa dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian yang juga sebagai peserta KKN BTV 3 dari kelompok 51 bernama A. Nurul Hariyanto, sedang melaksanakan KKN dengan tematik program inovasi teknologi/informasi dalam penanganan covid-19 di Dusun Tepanas Desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan yang dibimbing oleh dosen pembimbing lapangan Muhammad Ghufron Rosyady, S.P., M.P. KKN pulang kampung ini dilaksanakan pada tanggal 11 Agustus sampai dengan 9 September 2021.

Potensi sumber daya alam di Dusun Tepanas meliputi sektor pertanian dan perikanan, yang membuat mayoritas warganya bermata pencaharian sebagai seorang petani dan nelayan. Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 sangat berdampak pada semua aspek kehidupan masyarakat, termasuk keluarga ibu Siti Zumaroh warga Dusun Tepanas Desa Kranji Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan ini. Dimana sang suami berprofesi sebagai seoarang nelayan yang juga terdampak akibat adanya pandemi covid-19. Hasil ikan tangkapan para nelayan di Desa Kranji tidak terserap secara maksimal oleh pabrik-pabrik pengolahan ikan. Kondisi tersebut berdampak kepada pendapatan nelayan. Sementara ibu Siti Zumaroh berprofesi seorang ibu rumah tangga.

Program pendampingan yang mahasiswa rencanakan ini dilatar belakangi oleh permasalahan yang ada pada lokasi KKN yakni kebiasaan warga Dusun yang membuang sampah sembarangan terjadi secara terus menerus, hal itu disebabkan karena disini belum terdapat lokasi pembuangan sampah akhir, akhirnya para warga pun membuang sampahnya dilokasi yang tidak lazim, seperti lahan kosong, bantaran kali, sampai gorong – gorong.

Program inovasi yang saya usung ternyata mendapatkan respon yang positif dari Kepala Dusun Tepanas. Beliau mengungkapkan bahwa “yo pancen sing saiki dadi kendala salah sijine yo sampah iki cung, tahun iki sebenare wis dimulai pembangunan gawe tempat pembuangan sampah warga, tapi mergo ono corono, alokasi biaya pembangunan dialihno gawe penanganan corona, dadine pembangunan tempat sampah yo mundur sampek saiki”. Artinya kurang lebih seperti ini “permasalahan yang terjadi di Dusun Tepanas saat ini salah satunya yaitu terkait sampah, sebenarnya pembangunan tempat pembuangan sampah sudah berjalan mulai tahun 2020, namun dengan adanya wabah virus corona membuat alaokasi biaya pembangunan dialih fungsikan untuk penangan covid-19, sehingga pembangunan tempat pembuangan akhir sampah terhenti sampai saat ini”. Ungkap beliau saat ditemui dikediamannya.

Rencana satu bulan kegiatan KKN ini dimulai dari penyusunan program kerja, pengumpulan sampah botol plastik dirumah sasaran progran dan lokasi pembuangan sampah warga, selanjutnya mahasiswa membuat 4 kelas KKN di platform sd.unej.ac.id dengan sasaran sebagai pesertanya, pada kelas pertama dilakukan sosialisasi tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta pelatihan pembuatan media tanam. Kelas kedua yakni pelatihan pencampuran bahan tanam seperti tanah, kompos, sekam, dan kohe ayam serta praktik penanaman sayuran kangkung, kangkung dipilih dengan pertimbangan bahwa kangkung mudah tumbuh serta memiliki nilai ekonomis. Kelas ketiga yaitu pelatihan pembuatan pupuk organik cair, dan kelas terakhir yakni pelatihan branding produk. Harapan kegiatan KKN ini agar keluarga ibu Siti Zumaroh dapat bertahapan untuk mencapai ketahanan pangan keluarga dimasa pandemi covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun