Apakah kalian sudah tidak asing lagi dengan kata moral? Apa yang kalian ketahui tentang perkembangan moral manusia terutama pada anak usia dini?
Moral erat kaitannya dengan kehidupan sosial manusia. Pasti kebanyakan dari kalian sering mendengar bahwa moral berhubungan dengan perilaku seseorang yang harus ia lakukan kepada orang lain.
Namun ternyata perkembangan moral itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor loh. Yuk kita bahas bersama!
Konsep Dasar Mengenai Perkembangan Moral
Moral itu sendiri berasal dari bahada Latin yaitu "mores" kata jamak dari "mos" yang artinya adat, kelakuan, tingkah laku, kebiasaan, tabiat. Dan di dalam bahasa Indonesia moral bisa diartikan sesuatu hal baik dan buruk yang diterima oleh masyarakat tentang sikap, budi pekerti, perbuatan, serta akhlak.
Moralitas merupakan seperangkat norma preskriptif tentang bagaimana seseorang harus bersikap atau memperlakukan orang lain. Moral erat kaitannya dengan keadilan, keprihatinan, kesetaraan, hingga kesejahteraan. Tindakan yang dilakukan seseorang harus berdasarkan prinsip-prinsip moral, adil serta tidak memihak salah satu pihak.
Dari penjelasan di atas maka dapat kita ketahui ya bahwa moral itu sangat penting dalam kehidupan sosial kita, karena manusia hidup sebagai makhluk sosial dan berhubungan dengan orang lain. Maka moral ini perlu dimiliki oleh semua orang, apalagi moral baik.
Selanjutnya kita akan bahas teori perkembangan moral menurut dua ahli yang sangat terkenal yakni Piaget dan Kohlberg.
Teori Perkembangan Moral Piaget
Menurut Piaget, perkembangan moral ini dibagi menjadi dua tahapan, antara lain :
- Tahap moralitas heteronom
Tahap ini terjadi pada anak usia 4 tahun hingga 7 tahun. Pada usia ini anak akan sering dihadapkan oleh orang tua atau orang dewasa yang mengatakan atau mengajarkan kepada mereka tentang hal yang salah dan benar.
Anak akan berpikir bahwa jika melanggar aturan yang ada maka akan mendapatkan hukuman. Menurut Piaget anak pada usia ini menilai bahwa perilaku jahat akan mendapatkan balasan atau konsekuensi negatif sekalipun maksud dari perbuatan itu adalan baik.
- Tahap moralitas otonom
Tahap ini terjadi pada anak usia 6 tahun keatas dan berlanjut pada usia 10-12 tahun atau masa pertengahan dan akhir anak-anak. Pada usia ini, anak akan mulai tidak menaati aturan dan pikiran tentang keadilan mulai berubah.
Anak mulai bisa memikirkan keadaan tertentu yang berhubungan dengan pelanggaran moral. Misalnya, ketika anak berusia 5 tahun dia akan berpikir bahwa berbohong merupakan perilaku yang "buruk". Namun, ketika anak mulai beranjak besar, ia mulai menyadari bahwa berbohong bisa dibenarkan dalam situasi tertentu dan tidak selalu "buruk".
Teori Perkembangan Moral KohlbergÂ