Mohon tunggu...
A.Budiyanto
A.Budiyanto Mohon Tunggu... Guru - Pendidik, Pegiat Literasi & Pendidikan

Teacher • Writer • Public Speaker on Education Instagram @ABudiyanto12 | Co-Founder Mulango.ID • Kadiv Inovasi Program Wonosobo Mengajar • Guru SDIT Salsabila Al Muthi'in | Pengajar Praktik (Pendamping) Program Pendidikan Guru Penggerak Kemdikbud RI | Wardah Inspiring Teacher 2020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sekolah dan Literasi Negeri

16 September 2019   10:19 Diperbarui: 16 September 2019   10:39 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: fotomelia.com

Dalam teori perkembangan peserta didik, anak SD masuk pada masa anak-anak akhir. Pada masa ini, perkembangan berbahasa anak sedang ada pada masa yang sangat penting. Pada masa anak-anak akhir, seorang anak akan banyak menggunakan keterampilan berbahasa mereka. 

Keterampilan berbahasa digunakan oleh anak untuk memahami materi pelajaran, baik yang disampaikan oleh guru ataupun dari sumber belajar yang lain.

Anak akan paham dengan materi pelajaran dan proses pembelajaran jika anak sudah mampu menggunakan keterampilan berbahasanya dengan maksimal. Selain itu, keterampilan berbahasa digunakan anak untuk mengungkapkan ekspresi baik secara lisan maupun tulisan.

Keterampilan berbahasa Indonesia meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (I Ngenah Suandi, 2013:7). Pendidik harus bisa memfasilitasi anak dalam tahap perkembangan keterampilan bahasanya. Sehingga anak tidak akan merasa kesulitan untuk mengungkapkan segala ekspresinya.

Tuntutan perkembangan zaman yang semakin maju juga perlu menjadi perhatian. Pasalnya, di abad 21, keterampilan berbahasa anak menjadi kunci bagi mereka untuk bisa mengetahui perkembangan dunia, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Salah satu keterampilan yang penting untuk dimiliki anak adalah keterampilan membaca anak. Kemampuan membaca ini digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan memahami informasi yang ada.

Sekolah, sebagai lembaga formal sekaligus praktikan pendidikan, harus mampu meningkatkan skor tersebut mulai sejak pendidikan di sekolah dasar. Akan tetapi, semua keterampilan berbahasa anak perlu mendapatkan perhatian juga. Tidak hanya keterampilan membaca saja, tetapi keterampilan menulis, mendengarkan dan berbicara.

Perkembangan keterampilan berbahasa anak bisa difasilitasi oleh guru dengan berbagai kegiatan yang mendukung. Salah satu kegiatan yang mendukung perkembangan keterampilan berbahasa anak adalah kegiatan literasi di sekolah.

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga sudah mencanangkan Gerakan Literasi Sekolah. Pengertian Literasi Sekolah dalam konteks GLS adalah kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara (Kemendikbud, 2016:2). 

Dengan kegiatan literasi, anak-anak diharapkan bisa berpikir kritis dan analitis terkait perkembangan zaman nantinya. Selain itu, anak bisa menuangkannya baik dalam bentuk tulisan ataupun menyampaikkannya secara lisan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun