Adalah seorang artis sekaligus pemain film berdarah Taiwan dan Amerika bernama SueAnn Shiah yang menyatakan hal tersebut. Ia menyatakan bahwa bangga dengan Taiwan karena selain menjadi negara Asia yang melegalkan LGBTQ, ia juga menjadi negara yang terhitung baik dalam penganganan virus Corona. Hal itu terbukti dari 200 hari tanpa adanya penularan yang terjadi di daerah tersebut.
Â
"Saya sangat senang dengan perayaan ini, Taiwan menjadi negara yang diabaikan akan tetapi ia menjadi negara pertama yang melegalkan LGBTQ di Asia. Setelahnya, Taiwan kini menjadi negara nomer 1 yang dapat menangani virus Corona.", ujar Shiah dalam acara tersebut.
Taiwan merupakan negara yang terkenal dengan keramahannya. Meski begitu, di dalamnya ia kerap terdapat aksi dari para aktivis terutama para aktivis yang membuka pendapatnya kepada negara tentang pelegalan kebijakan LGBTQ ini.
Â
Maka kegiatan Taipe Pride ini pula menjadi tanda bahwa selain perayaan, terdapat pula keluh kesah yang disampaikan kepada negara terkait kebijakan LGBTQ tersebut.
Â
Seperti beberapa halnya adalah aturan yang belum jelas diberikan mengenai menikah sesama jenis tetapi dalam kasus berbeda kenegaraan, belum diperbolehkannya adopsi anak untuk pasangan yang telah menikah, serta stereotipe yang masih ada di publik tentang pandangan negatif untuk kaum LGBTQ ini.
Hal tersebut menjadi tanda bahwa tetap adanya suara dari masyarakat yang terlaksana di Taiwan. Beberapa kritiknya menjadi bentuk suara serta landasan yang kemudian dibentuk menjadi sebuah perayaan seperti pada hari Sabtu, 31 Oktober 2020 lalu.
Pemberitaan dari Aljazeera tersebut didukung dengan beberapa bukti seperti foto dan video yang terpasang dalam artikel berita. Hal ini menandakan pemberitaan yang valid dalam artikel tersebut.