Era New Normal telah datang, masyarakat mulai berbondong-bondong untuk menyambut serta membiasakan diri dalam keadaan ini. Begitu pun dengan kalangan pelajar, penyelenggaraan pembelajaran tatap muka mulai dilakukan. Seperti yang terjadi di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, tepatnya Prodi Teknologi Laboratorium Medis, pada semester genap Tahun Akademik 2021/2022 UNISA melaksanakan pembelajaran secara hybrid atau kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan daring. Sistem ini memprioritaskan kegiatan praktek, tentu dengan tetap mematuhi protokol kewaspadaan penularan Covid-19. Mahasiswa diwajibkan telah mendapatkan vaksin 2 kali untuk mengikuti konsep pembelajaran hybrid ini, dan telah mendapatkan izin dari orangtua masing-masing serta dalam kondisi yang sehat.
Pada semester kemarin, UNISA Yogyakarta menggunakan media sosial sebagai pembelajaran, atau yang kerap disebut daring. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, memasuki semester genap ini kebijakan baru telah dikeluarkan. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, mahasiswa hadir di kampus untuk mengikuti jadwal pembelajaran sesuai jadwal yang ditetapkan dan tidak diperkenankan untuk berkerumun atau mengadakan kegiatan tanpa izin dari pimpinan universitas. Kini para mahasiswa dapat melakukan praktek serta pengumpulan data di lapangan dalam keadaan offline. Sementara kegiatan bimbingan juga pelaksanaan Ujian Tengah Semester atau Ujian Akhir Semester tetap dilaksanakan secara daring.
Menyikapi hal tersebut sebagai mahasiswa UNISA Yogyakarta, saya merasakan antusiasme yang besar dari kawan-kawan dan juga diri saya pribadi. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena selama 2 tahun terakhir, kami mendapatkan pembelajaran secara daring. Dimana yang awalnya kami dapat menyapa dan bercengkrama dengan teman, tidak dapat kami lakukan lantaran pandemi Covid-19. Dengan sistem hybrid ini, kami dapat bertemu sapa dan saling mengenal. Saya merasa sangat bersemangat untuk mengikuti jadwal praktek. Sistem daring tidak seefisien pembelajaran tatap muka, hal tersebut dikarenakan kadang terjadi misskomunikasi antar mahasiswa.
Euforia tersebut terus berlanjut. Kami memulai aktifitas sebagai mahasiswa, kegiatan praktikum tatap muka diselenggarakan dengan skala prioritas dimana dengan menyesuaikan kapasitas kelas dan laboratorium sesuai standar protokol kewaspadaan penularan Covid-19. Identifikasi dan penjadwalan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan secara tatap muka, tentu terlebih dahulu berkoordinasi bersama antara pimpinan fakultas, prodi, biro akademik, dan UPT laboratorium. Praktek klinik untuk mahasiswa vokasi dan kegiatan program profesi akan diatur secara terpisah sesuai kebijakan falkutas.
Saya pribadi berpendapat bahwa ini merupakan suatu hal untuk memulai era new normal. Setelah sekian lama kita berkutat dan beradaptasi pada pembelajaran secara virtual, kini kembali diawali melalui pembelajaran hybrid yang mulai diterapkan di UNISA Yogyakarta. Berkaitan dengan hal tersebut, kita sebagai mahasiswa tentu harus mendukung serta turut berpartisipasi secara penuh pada peran pemerintah juga pihak universitas dalam kebijakan baru yang diberikan dalam era pandemi ini. Tak lupa pemenuhan protokol kesehatan juga harus tetap dikencangkan agar tidak terjadinya gelombang Covid-19 kesekian kalinya. Pengoptimalan terus dipacu agar keadaan dapat dikembalikan seperti semula.
Harapan saya untuk kedepannya sebagai mahasiswa UNISA Yogyakarta adalah kita dapat aktif kembali dalam pembelajaran maupun kegiatan mahasiswa secara bertahap. Atas kebijakan penggunaan sistem hybrid ini banyak harapan yang disematkan, seperti mewujudkan generasi yang unggul dan sehat. Kita dihadapkan dalam era baru, yang menuntut kita untuk berperan aktif dalam upaya pemerintah di berbagai bidang, seperti pendidikan ini. Semangat baru akan membentuk karakter yang lebih segar, dan berwawasan luas.
