Telah dilaksanakan sosialisasi belajar bahasa isyarat Indonesia bersama mahasiswa Universitas Airlangga oleh komunitas TIBA Surabaya  yang berkolaborasi dengan Mahasiswa Ilmu dan Informasi Perpustakaan, Sekolah Bung Karno, dan Sosling BEM FISIP Universitas Airlangga dengan mengadakan kegiatan SETARA yaitu semangat tuli untuk aksesibilitas dan Kesetaraan, pada pukul 15.30 WIB. Bertempat di Taman FISIP UNAIR.Â
Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 65 lebih peserta diluar panitia penyelenggara kegiatan, yang mendapat pengetahuan langsung dari pak irawan, kak amel dan kak fajar. Dalam acara kali ini Komunitas TIBA surabaya menyampaikan mengenai Aksesibilitas dan Kesetaraan teman tuli dalam menjalani kehidupan sehari hari. Mereka juga menceritakan berbagai kendala yang mereka alami pada saat melakukan proses sosialisasi bermasyarakat.
"seperti yang kita ketahui teman-teman bahwa pemenuhan hak dan perlindungan teman tuli dan disabilitas lain untuk memiliki Kesetaraan hidup yang sama masih jauh dari kata baik, alat bantu dengar atau ABD masih mahal, akses trotoar masih sukar, teman tuli juga masih kesulitan dalam mencari pekerjaan dan menempuh pendidikan," kata pak irawan menjelaskan kondisi teman tuli
Pak irwan mengatakan bahwa mereka teman tuli berharap bahwa kedepannya pemerintah akan lebih siap dalam memberikan ruang hidup yang nyaman dan aman untuk teman teman penyandang disabilitas. Â
"Penggunaan Alat Bantu Dengar pada kami Teman tuli hanya bisa menangkap suara saja, apabila Teman ingin berbicara kepada kami, mungkin lebih baik menggunakan gerakan tangan juga,"ujar Bapak Irawan.
Saat menyampaikan materi di hadapan peserta kegiatan SETARA, didampingi oleh juru bahasa isyarat pak irawan mengatakan bahwa sebagian besar orang mengira bahwa penggunaan Alat Bantu Dengar pada teman tuli sudah sangat cukup membantu kegiatan bermasyarakat teman tuli. Beliau memaparkan penggunaan Alat Bantu Dengar pada teman tuli hanya bisa menangkap suara saja saat berinteraksi. Dengan kata lain mereka terkadang kesulitan bahkan tidak bisa menerima informasi yang disampaikan oleh lawan bicara. Oleh karena itu, bapak Irawan atau yang akrab disapa pak wawan mengatakan saat berkomunikasi dengan teman tuli lebih baik menggunakan gerak tangan, dan ekspresi wajah yang mendukung. pasalnya bagi mereka gerakan sebuah tangan merupakan mulut bagi teman dengar yang akan membantu mereka berkomunikasi dengan orang sekitar.
Langkah awal komunitas TIBA Surabaya dalam meningkatkan Kesetaraan dalam kehidupan sehari-hari Teman-teman tuli khususnya di daerah Surabaya dilakukan supaya masyarakat tidak menstigma teman-teman tuli sebagai kelompok minoritas diantara teman dengar. saat pemaparan materi sendiri pak irawan menyatakan bahwa banyak teman dengar yang masih memandang bahwa teman tuli tidak bisa melakukan kegiatan selayaknya teman dengar biasa lakukan.
"sebenarnya kami Teman tuli lebih suka jika teman teman dengar menganggap kami tidak berbeda dari mereka, seringkali saya temukan masyarakat akan menganggap kami Teman tuli adalah orang yang sangat membutuhkan belas kasihan dan berbeda dengan mereka," ujar pak irawan saat menyampaikan materi dalam kegiatan SETARA.
Oleh karena itu pak irawan dan teman tuli dari TIBA surabaya sangat mengapresiasi teman dengar yang ikut aktif belajar bahasa isyarat, karena dengan belajar bahasa isyarat berarti masyarakat sebagai teman dengar berhasil mewujudkan salah satu impian teman-teman tuli yaitu pemenuhan hak mereka dalam kehidupan yang setara.
Keseluruhan Peserta SETARA diarahkan untuk membentuk 2 kelompok supaya mempermudah pembelajaran bahasa isyarat dengan komunitas TIBA Surabaya, peserta diarahkan untuk mengikuti kak amel dan kak fajar. Dari hal tersebut setiap kelompok akan diberikan sebuah pembelajaran mengenai penggunaan bahasa isyarat yang biasa digunakan untuk saat melakukan kegiatan sehari hari. Seperti pengenalan abjad dalam BISINDO, Assalamualaikum, selamat tinggal dan lain lain.
"Dengan bahasa isyarat yang telah kalian pelajari tadi, kalian bisa memperhatikan nya langsung disini ya teman teman. Tetapi kalian harus berhati hati dalam penggunaan bahasa isyarat diluar kegiatan ini, takutnya masih ada kesalahan kecil dalam gerakan kalian. Kesalahan kecil dalam penggunaan bahasa isyarat bisa berakibat fatal teman teman, karena dapat menghasilkan arti yang berbeda," ujar kak amel