Didalam kitab " " karya Said Bakri al-Makki ibn Said Muhammad Syata al-Dimyati, beliau menjelaskan tentang "obat hati" atau "tombo ati" hati bisa terjangkit dari berbagai virus penyakit, jika dibiarkan terus menerus tanpa dicarikan obatnya, akan berakibat buruk terhadap prilaku sehari-hari.
Selanjutnya menurut beliau bahwa ada 5 (lima) cara yang harus ditempuh oleh setiap orang agar hatinya selalu bersih dan terjaga dari penyakit hati, yaitu
     Pertama, Baca kitab suci al-Qur'an dengan merenungkan maknanya ( ), adalah bagian dari mengobati hati, karena dengan membaca al-Qur'an hati akan menjadi tenang dan lapang. Al-Qur'an bukan hanya sebatas bacaan, tetapi apa yang dibaca semestinya ditindaklanjuti dengan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaimana yang telah dilakukan Abu Thalhah, seorang sahabat Rasulullah SAW dari kalangan Anshor yang banyak hartanya. Ketika Abu Thalhah menerima informasi tentang turunnya ayat 92, surat Ali Imran
Â
Artinya:
kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
Abu Thalhah menghadap Rasulullah SAW seraya berkata, wahai Rasulullah kami tidak akan dapat meraih derajat kebajikan yang sempurna, sebelum kami menafkahkan sebagian harta yang kami cintai. Kalau dari sekian hartaku yang paling kucintai (birha') aku sedekahkan dengan berharap kepada Allah SWT akan kebaikan dan keindahannya, maka semerbakkanlah ia, wahai Rasulullah. Nabi Muhammad SAW berkata kepada Abu Thalhah, baik, baik, sebaiknya kau sedekahkan hartamu itu kepada kerabatmu. Abu Thalhah menjawab, akan kulaksanakan, wahai Rasulullah SAW.
      Kedua, Puasa ( ), adalah bagian dari mengobati hati, manfaat yang diperoleh dari melakukan puasa, diantaranya: hati akan tenang, terjaga dari akhlak yang jelek, ringan mengerjakan ibadah, terhindar dari berbagai penyakit. Sebaliknya kekenyangan dapat menimbulkan kegemukkan, kemalasan, sulit bergerak, menimbulkan berbagai penyakit
Untuk menguatkan pendapatnya tersebut, disebutkannya beberapa hadits Rasulullah SAW tentang keutamaan lapar (puasa), diantaranya: "Hidupkanlah hatimu dengan sedikit ketawa, sedikit kenyang, dan sucikanlah dengan lapar, niscaya hati akan suci". "Barangsiapa banyak makannya, banyak pula siksanya di akhirat" "Tidak ada kesehatan yang disertai dengan banyak tidur, tidak ada kesehatan yang disertai dengan banyak makan, tidak ada penyembuhan dengan mengkonsumsi barang yang haram" "Ada tiga perkara yang menyebabkan kerasnya hati 1-banyak tidur; 2-banyak santai; 3-banyak makan".
     Tiga, Melakukan qiyam al-lail ( ), adalah bagian dari mengobati hati, qiyam al-lail secara harfiah diartikan bangun dimalam hari dengan mengisinya melakukan berbagai ibadah, seperti shalat dan lain sebagainya. Pengertian ini mengacu pada firman Allah SWT QS al-Muzammil ayat 1 dan 2:
Artinya:
"Hai orang yang berselimut (Muhammad) bangunlah untuk sembahyang dimalam hari..."
Manfaat yang diperoleh dari melakukan qiyam al-lail, diantaranya: selamat dari godaan setan, terhalang berbuat dosa, menolak penyakit, mendapat ridha Allah SWT, kebiasaaan orang-orang shaleh.
Untuk membantu agar bisa melakukan qiyam al-lail, ada dua hal yang mesti dilakukan, yaitu: mujahadah dan sabar atas kesulitan yang dihadapi. Jika keduanya dilakukan secara "dawam" atau terus menerus maka qiyam al-lail yang pada awalnya sulit dikerjakan akan berubah menjadi enteng untuk dikerjakan. Perubahan ini disebabkan yang bersangkutan telah meraih betapa manis dan lezatnya berdekatan dan berduaan dengan yang dikasihinya yakni "Allah SWT"
      Empat, Berdo'a sepertiga malam terakhir, do'a yang