Mohon tunggu...
Atun Widyaningsih
Atun Widyaningsih Mohon Tunggu... -

Mengawali kesabaran dengan selalu bersyukur...

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Arboretum Nyaru Menteng "Hutan Wisata" Palangkaraya

10 November 2011   02:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:51 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Oleh Hasan Zainuddin Pemerintah Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng)  melalui kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat terus membenahi Arboretum Nyaru Menteng.

Arboretum Nyaru Menteng adalah sebuah kawasan hutan yang di dalamnya terdapat banyak spicies flora dan fauna, yang diyakini dapat menjadi objek wisata menarik di kota tersebut.

[caption id="" align="alignleft" width="185" caption="nyaru menteng"][/caption] Seperti diutarakan Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, Anna Mennur, Sabtu, keberadaan hutan tersebut kini gencar dipromosikan sebagai objek wisata alam kota ini. “Kita berharap melalui hutan dengan berbagai jenis tanaman dan satwa spesifik tersebut menjadi daya pikat wisatawan datang  ke kota ini,” katanya. Ia menjelaskan, Arboretum Nyaru Menteng adalah sebuah objek wisata alam yang juga sebagai wilayah konservasi dan penelitian tanaman langka, yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut Kelurahan Tumbang Tahay Kecamatan Bukit Batu. Di lokasi ini banyak terdapat koleksi kehutanan dengan berbagai jenis seperti tanaman geronggang, meranti, cemara, dan tampan. “Lokasi ini menjadi lebih menarik lagi karena di sana terdapat proyek reintroduksi sekitar 200 ekor orangutan di bawah pengawasan kalangan peneliti satwa tersebut,” kata Anna Menur. Bukan hanya andalan Kota Palangkraya, Arboretum Nyaru Menteng juga menjadi andalan kepariwisataan Provinsi Kalteng, yang keberadaannya menghiasi buku-buku kepariwisataan wilayah setempat. “Kita selalu promosikan Arboretum Nyaru Menteng sebagai sebuah objek wisata hutan dengan segala kehidupan flora dan faunanya,” kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng, Aida Meyarti. Arboretum Nyaru Menteng dibangun pada tahun 1988 dan merupakan areal bekas Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang telah dieksploitasi sejak tahun 1974. Arboretum Nyaru Menteng dengan luas 65,2 hektare yang merupakan bagian dari bumi perkemahan pramuka adalah kawasan pelestarian plasma nutfah ekosistem hutan rawa di Propinsi Kalteng. Sejak 1994 pengelolaan Arboretum ini dilaksanakan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng, setelah mendapat pelimpahan kewenangan dari Kanwil Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah melalui suratnya No. 3274/Kwl-5/I/1994 tanggal 9 Pebruari 1994, kata Kepala BKSDA  Kalteng, Ir Mega Hariyanto. Menurut dia, Arboretum Nyaru merupakan bagian dari usulan pencadangan tanah untuk Taman Hutan Raya (Tahura) seluas 1.137 hektare berdasarkan SK. Gubernur KDH Tingkat I Kalimantan Tengah No. 1099/SK/460/IX/1997 tanggal 6 Sepetember 1997. Namun sampai sekarang belum ada realisasi penunjukannya, padahal pencadangannya hanya berlaku 1 tahun. Di dalam areal arboretum terdapat klinik reintroduksi orangutan yang di bangun oleh Yayasan BOS Nyaru Menteng. Letak lokasi ini di sebelah Timur jalan raya Tjilik Riwut Km 28 dari Palangkaraya menuju Kabupaten Katingan. Secara administratif lokasi ini termasuk wilayah Kelurahan Tumbang Tahai Kecamatan Bukit Batu Kotamadya Palangka Raya. Berdasarkan letak garis lintang dan garis bujur, kawasan ini berada di antara  113′-46′  -  113′ 48′ Bujur Timur  dan  2-0′  -  2-02′ Lintang Selatan. Topografi dengan ketinggian wilayah ini adalah 25 m dari permukaan laut (dpl), kawasan Arboretum Nyaru Menteng secara keseluruhan datar dengan kelerengan 0  persen – 2 persen. Formasi geologi kawasan ini tersusun dari lapisan kuarter miosen atas intrusif dan flutonik. Jenis tanah terdiri dari jenis organosol, humus alluvial dan regosol dari batuan induk alluvial dengan fisiografi daratan serta  kondisi drainase tergenang sehingga masuk dalam kategori tanah berawa dan bergambut dengan ketebalan gambut 1-2 m. Flora dan Fauna hidup kawasan ini adalah jenis-jenis yang tumbuh dalam ekosistem hutan rawa. Berdasarkan hasil identifikasi, jenis pohon yang tumbuh di Arboretum Nyaru Menteng dapat digolongkan ke dalam 43 famili dengan jumlah species sebanyak 139 jenis. Jenis-jenis yang telah teridentifikasi antara lain Ramin (Gonistylus bancanus), Meranti rawa (Shorea spp), Mahang (Macaranga maingayi), Geronggang (Cratoxylon arborescens), Makakang (Melastoma sp), Kapur Naga (Dryobalanop sp), Kempas (Koompasia malaccensis), Rengas (Gluta Rengas), Palawan (Tristania maingayi), Belangiran (Shorea balangeran), Punak (Tretramerista glabra). Pohon yang tergolong langka di Arboretum Nyaru Menteng adalah Terentang (Camnospermum sp), Mentibu (Dactylocladus stenostachys), Bintangur (Callophyllum sp), Jelutung (Dyera costulata), Agathis (Agathis sp), Bangkirai (Hopea sp), Gelam Tikus (Melaleuca leucadendron), Jambu-jambu (Eugenia sp) dan Tumih (Combretocarpus rotundotus). Selain itu terdapat 4 (empat) jenis Kantong Semar yang teridentifikasi di kawasan ini yaitu Nepenthes raffesiana, N. maxima, N. ampullaria dan N. Gracilis. Jenis-jenis liana antara lain Aglaonema sp, Dianella sp, Cyrtosperma sp, Nephrolepsis sp. Dijumpai juga jenis-jenis Beringin (Ficus sp) mulai dari yang berbentuk semak sampai pohon. Jenis-jenis eksotik yang berasal dari luar kawasan yang ditanam di kawasan ini antara lain Alau (Dacridium sp), Galam (Eucalyptus sp), Nangka (Arthocarpus heterophylus), Sinonim (Arthocarpus integra), Jambu Mente (Anacardium occidentale), Rambutan (Nephelium lappaceum), Saga (Adenathera microsperma), Akasia (Acacia auliculiformis), Sungkai (Peronema canescens), Cempedak (Arthocarpus cempedak), Durian (Durio zibethinus) dan Cemara (Casuarina sp). Beberapa jenis satwa liar antara lain beberapa jenis burung seperti Beo (Gracula religiosa) dan Cucak Rowo (Pyocnonotus zeylanicus). Jenis lain seperti Biawak (Varanus sp), Ular, Monyet dan sesekali masih dijumpai orangutan liar (Pongo pygmaeus), Owa-owa (Hylobates muelleri) dan Tupai/Bajing. Mengenai sarana dan prasarana di kawasan ini terdapat jembatan kayu panjang lima Km (saat ini kondisinya banyak yang rusak),  wisma cinta alam, bumi perkemahan, aula pertemuan, Information Center, shelter, pondok kerja, tempat parker, pos jaga dan MCK (tempat mandi, cuci dan kakus), dan jaringan listrik. Kawasan arboretum ini dimanfaatkan  sebagai  tempat pembinaan cinta alam bagi pelajar, mahasiswa, pramuka dan generasi muda, tempat pendidikan, penelitian dan latihan, tempat acara keagamaan dan wisata alam. Untuk menuju ke Arboretum Nyaru Menteng sangat mudah dijangkau, karena telah dibangun fasilitas jalan aspal yang memungkinkan dilalui baik kendaran roda dua maupun roda empat. Dari Palangkaraya ke Lokasi dapat ditempuh dengan kendaraan darat  sekitar 30 menit yaitu melalui jalan Tjilik Riwut menuju ke arah Tangkiling dan pada Km 28 belok ke kanan menuju arah Taman Wisata Danau Tahai. Pemerintah setempat memang telah menunjukkan perhatian serius agar Arboretum Nyabu Menteng benar-benar menjadi objek wisata andalan di daerah ini kelak. Namun, upaya itu perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk warga sekitarnya

google.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun