Mohon tunggu...
A.Verga Liantini AS
A.Verga Liantini AS Mohon Tunggu... -

i'am a 23th years old 'n i am studying in lampung university

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Cerita Cita-cita

18 Mei 2012   16:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:07 1958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah malam ini yang membuat diriku sadar bahwa, begitu banyak nikmat Tuhan yang telah diberikan kepada hambanya namun seringkali kita tidak mensyukurinya dan betapa anak kecilpun bisa menjadi guru bagi kita semua.

kisah berawal pada saat saya mengajar privat bahasa Inggris dan bahasa Arab, pada malam ini sebut saja Nadya murid saya yang sangat lucu dan yang sering membuat saya kangen sedang merasa badmood dan menahan tangis, karena sang bunda pergi sudah 3 hari ke Subang menjenguk ayuknya yang sedang mondok di salah satu ponpes di daerah Subang.

Malam ini setelah pulang mengajar dari TPA saya mempunyai jadwal untuk mengajar Nadya. Sesampai dirumah Nadya pintu gerbang yang biasa terbuka dengan lebar hari ini digembok. Saya beberapa kali memencet bel namun tidak ada reaksi( ternyata belnya disfungsi!...hehehe), Akhirnya saya telpon HP orang tuanya dan ternyata Bunda sedang berada di Subang. Akhirnya sang bunda menelpon ke dalam rumah dan Nadya yang mengangkat tetapi diseberang telepon sang Bunda sedang sibuk berdialog dengan Ayuknya,  walhasil Bete-lah murid kesayanganku yang satu ini.

Akhirnya saya masuk kedalam rumah Nadya setelah ada yang membukakan piuntu gerbang.  Karena muridku yang satu ini sedang Badmood, jadi pelajaran malam inipun diganti menjadi Games tebak-tebakan tapi tetap harus menggunakan bahasa Inggris.  Setelah suasana mulai menjemukan, sayapun berinisiatif untuk mengganti suasana dengan memancing Nadya untuk bercerita.

Tibalah saya mengajukan pertanyaan tetang Apa cita-cita seorang Nadya?, kemudian diapun dengan sigap menjawab "Aku ingin menjadi dokter Hewan dan harus jadi pengusaha juga seperti Bunda dan Ayah!" Ujarnya.  Saya tertegun mendengar jawaban dari murid yang cantiknan lucu ini, saya bahagia mempunyai seorang murid yang bercita-cita menjadi pengusaha seperti yang saya cita-citakan.

Lalu saya bertanya kenapa Nadya mau menjadi dokter hewan? dia menjawab : " karena aku suka sekali dengan hewan,,lucu-lucu kan kasihan kalau mereka sakit dan ga ada yang ngobatin." hehehe mulia sekali ni anak. Memang peliharaan Nadya dan Ayuknya sangat banyak ada kura-kura, kucing persia yang bernama bobi, Musang bulan, dan sifulan anak macan. Huft...jangan ditanya kadang-kadang terjadi hal lucu deh ketika mereka melihat saya takut dan geli dengan semua peliharaannya.

Lalu saya bertanya lagi kenapa Nadya mau menjadi seorang PENGUSAHA, dan jawaban muridku yang solehah ini membuat saya tercengang dan beberapa kali hampir menitikkan air mata. Nadya menjawab " Aku ingin menjadi seorang pengusaha karena biar seperti Bunda dan Ayah, Aku ga' mau jadi PNS yang pemalas ( Ups jawaban ini keluar dari mulut bocah kecil, bukan bermaksud merendahkan siapapun) hanya mencari keamanan aja dihari tuanya", loh kok pemalas?( tanyaku)  .  " Ia mereka masuk PNS banyak yang nyogok sampai ratusan juta, kalau jadi mereka aku depositoin ajadeh uang itu ke Bank eh tapi ga jadi deng kata bunda itu bunganya Haram!!!, mending aku bikin usaha aja, jadi usaha gorengan atau warung kelontongan dirumah jadilah".

"Subhanallah!!! ( luar biasa murid aku yang cerdas ini), eits masih ada lanjutannya Nadya masih berceloteh seolah Ia akan benar-benar menjadi seorang PENGUSAHA . " Kalau aku sudah berhasil dengan usaha aku, aku pengen bantu saudara-saudara aku yang susah, aku pengen buat mereka juga punya usaha biar kalau ibu-ibu atau bapak-bapak bisa nyekolahin dan ngasih makan anak-anaknya". Menetes sedikit nih air mata , lanjut " Aku kasihan melihat teman aku yang mempunyai ibu gosipnya sih kata temen-temen aku ibunya jadi perempuan bayaran, kan mi aku malu kalau ada teman aku yang sampai seperti itu, aku sih masih kecil jadi belum bisa bantu, ibunya jadi gitu gara-gara ekonomi, andai aku sudah jadi PENGUSAHA, pasti temen aku ga akan merasa malu seperti sekarang ini".

Celoteh murid saya yang solehah ini masih berlanjut " Banyak deh mi cita-citaku kalau udah jadi pengusaha sukses aku mau buat yayasan yatim piatu, mau buat sekolah gratis bagi anak-anak yang ga' mampu dari pada jadi anak ga jelas! doa'in ya mi...Amiin". Hiks...hiks...begitulah sepenggal cita-cita Seorang Anak kelas 4 ( Empat) sekolah dasar.  Yang masih dengan polos membaca situasi dan respect/ peduli dengan lingkungannya.  Saya malu dengan pola pikir Murid saya yang cerdas ini, membuat saya hmm...campur aduk rasanya,  bersyukur karena ternyata begitu banyak nikmat yang Allah berikan kepada saya, bersyukur bertemu dengan anak yang manis ini, bersyukur mendidik Anak yang cerdas bukan cuma cerdas secara akademik namun juga cerdas dalam masalah sosial.

Malulah teman-teman yang telah menjadi PENGUSAHA SUKSES yang tidak berani berfikir seperti apa yang difikirkan Murid anak kelas 4 (empat) esde. Do'akan ya teman-teman semoga Nadya bisa menggapai cita-citanya kelak...Amiin,,dan semoga banyak tercipta Nadya-Nadya baru yang mempunyai cita-cita mulia seperti dia.  Dan jangan lupa juga do'ain saya bisa menjadi pengusaha juga biar bisa memberi teladan yang benar kepada Nadya,,malu dong Nadya aja mau jadi pengusaha..Masa saya kalah.hehehe

Saya tulis karena tidak ingin cerita ini hilang didalam memori otak saya saja pada akhirnya.

Semoga Bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun