Mohon tunggu...
Aryya Dwisatya Widigdha
Aryya Dwisatya Widigdha Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mencoba menerjemahkan bahasa alam menjadi tulisan\r\n\r\nfollow me @adwisaty4\r\nask me at ask.fm/adwisatya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gampangnya Move On

25 Juli 2014   20:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:14 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berawal dari obrolan ringan dengan kecepatan notifikasi lebih dari 100 char per menit ketika peak, akhirnya saya berniat membuat sebuah tulisan tentang move on sesuai dengan request dari Abang Rifky. Demikian tulisan saya.

Memaknai Move On

Sebelum terlalu jauh membahas move on, alangkah bijaknya ketika kita menyepakati maka dari move on itu sendiri agar tidak terjadi perselisihan di akhir karena adanya perbedaan persepsi.

Dari berbagai sumber banyak sekali makna dari move on, tapi kalau dari sisi bahasa move on dapat diartikan sederhana sebagai berpindah atau berubah. Nah, secara faktual, move on dapat sekali diartikan sebagai keadaan di mana kita dapat berpindah dari suatu keadaan ke keadaan lain yang lebih baik, kalau mau disederhanakan lagi adalah mengikhlaskan yang lalu dan menjalani yang ada sekarang. Contoh sederhana nya nih yang paling umum adalah ketika ada seorang yang habis putus dengan pacarnya dan dia belum bisa melepaskan semua masa lalu indah bersama pacarnya. Dalam keadaan seperti ini, si dia belum bisa dibilang move on karena pikiran dan hatinya masih terpaut pada yang lalu-lalu padahal ada masa sekarang dan masa depan yang harus ia jalani.

Mengapa harus move on?

Mungkin banyak orang yang berpendapat bahwa move on itu tidak penting. Memang benar, move on itu tidak pernah dirasa penting ketika kamu berpikir bahwa tidak ada masa sekarang dan masa depan. Untuk apa move on? Toh saya sudah nyaman dengan kenangan masa lalu yang mengikat itu. Hell man!

Seperti yang pernah diucapkan oleh Onizuka, “Bagaimanapun indahnya masa lalu, ia tetaplah masa lalu dan takkan pernah bisa diulangi.” Terlebih, “Engkau tidak akan bisa menikmati masa kini ketika engkau masih terpaku pada masa lalu.” Sudah mengerti betapa pentingnya move on?

Misalkan begini, kamu habis putus dengan pacar kamu dan saat itu ada orang yang jauh sebelum kamu punya pacar sudah sayang sama kamu, tapi karena kamu masih belum bisa move on kamu jadi buta betapa dia menyayangi kamu dan dia selalu ada untuk kamu. Miris banget enggak sih jadi si dia yang tak terlihat? Begini, move on itu bukan berarti melupakan seperti orang hilang ingatan, tapi mengikhlaskan, mengerti bahwa kamu ada di masa sekarang, kenanganmu ada di masa lalu, dan ada masa depan yang harus dijelajahi.

Jadi saya jelaskan ulang tentang mengapa kamu harus move on dengan poin-poin yang menjelaskan:

1.Move on memberikan kesempatan kamu untuk menikmati masa sekarang.

2.Move on membuat kamu memiliki kenangan yang dapat kamu ingat sewaktu-waktu tanpa merusak masa kini dan masa depanmu, bukan malah membuat ingatan yang menyeretmu ke lubang kehancuran.

3.Move on membuat kamu lebih dewasa karena ia akan membuatmu menyadari bahwa ada hal di dunia ini yang akan tetap menjadi keinginan kita, bukan sebuah kenyataan. Dan kerelaan untuk mengakui hal tersebut adalah sebuah proses menuju pendewasaan.

Saya mau move on!

Kalau memang kamu sudah tau tentang pentingnya move on dan menetapkan hati untuk move on, saya berikan beberapa tips agar bisa segera move on.

1.Berdamai dengan masa lalu.

Ketika kamu masih belum bisa berdamai dengan masa lalu, kamu akan lagi-lagi terseret ke masa lalu yang membuatmu tidak bisa maju. Misalkan, ada amarah yang masih membara, maka padamkanlah. Ada hati yang tersakiti, maka minta maaflah, atau bahkan sembuhkanlah.

2.Keep dreaming!

Mengingat mimpi itu perlu, supaya kamu ada ada alasan untuk beranjak dari keadaan tersebut. Untuk apa kamu berlama-lama meratapi nasip kalau ada impian yang seharusnya kamu kejar? Impian kamu jauh lebih berharga dari kesenangan fana yang muncul ketika mengenang masa lalu yang takkan pernah bisa kembali.

3.Terbuka & Lebih Peka.

Banyak orang yang tidak bisa move on karena merasa tidak ada orang yang bisa mengerti, perhatian, ataupun sayang kepadanya. Buka mata! Dia ada, saya yakin orang yang mengerti kamu, perhatian kepadamu, dan menyayangimu ada di sekitarmu, hanya saja kamu tidak terbuka terhadap apa-apa yang ia berikan. Kamu tidak peka dengan setiap rasa yang ingin ia sampaikan karena kamu terlalu fokus pada apa yang kamu inginkan atau sesali. Bukalah panca inderamu agar engkau bisa mengamati orang-orang di sekitarmu. Dan lebih pekalah dengan hatimu agar engkau bisa merasakan setiap perhatian, pengertian, dan rasa sayang yang tercurah padamu.

Aku mau tau lebih!

Buat kamu yang merasa tulisan ini belum menjawab permasalahan kamu, atau kamu merasa permasalahan kamu adalah kasus khusus yang membutuhkan penanganan berbeda. Feel free to contact and questioning me at:

Twitter: @adwisaty4

Ask.fm: http://ask.fm/adwisatya

Terperangkap pada masa lalu seperti mengejar bayangan. Semakin dikejar, semakin ia menjauh hingga akhirnya kita menyerah.

Salam,

Aryya Dwisatya Widigdha

Pemuda yang ingin berbagi kisah dan rasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun