Mohon tunggu...
Atikah Djunaedi
Atikah Djunaedi Mohon Tunggu... Guru - Freelance Translator | Certified German Teacher |

Ich schreibe was ich schreiben moechte.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Penipuan dan Pencemaran Nama Baik

2 Oktober 2023   11:59 Diperbarui: 2 Oktober 2023   12:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lagi-lagi penipuan online. Fenomena penipuan seperti ini memang sudah kita ketahui keberadaannya dan masih ada saja korban-korbannya. Termasuk saya juga pernah tertipu oleh penipuan online yang modusnya mengaku saudara atau keluarga yang kena tilang atau masalah polisi.

Modus penipuan yang baru menimpa saya beberapa hari yang lalu adalah pemerasan dan pengancaman pencemaran nama baik.

Penipu ini memang sepertinya mencari orang-orang yang menurut mereka mempunyai reputasi cukup lumayan sebagai calon korban, dengan harapan calon korban ini merasa takut mereka sebarkan hoaks mengenai mereka tersebut dan memenuhi permintaan penipu.

Kronologisnya sebagai berikut:

Saya di DM di IG professional saya dengan dalih ingin mendapatkan jasa yang saya berikan, dalam hal ini adalah jasa tutoring online yang saya tawarkan. Saya balas DM orang tersebut dengan menanyakan tutoring apa yang dia perlukan. Setelah chat singkat melalui IG dia menanyakan nonor WA dan saya tentu saja berikan dengan alasan untuk pengaturan jadwal dan lain sebagainya.

Penipu ini ngakunya seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit Boston, sebetulnya saya sudah curiga karena IG nya tidak mencerminkan orang pintar, tapi masih tetap saya layani pembicaraannya, kami ngobrol ringan karena dia mengaku kelahiran tahun tertentu yang notabene jauh dibawah saya maka saya anggap anak muda yang mau belajar hal yang baru.

Pembicaraan ringan berlangsung singkat saja, dia mulai menanyakan tentang keluarga dan lain-lain dan saya jawab seperlunya dan dia juga sharing mengenai keluarganya. Dan saya sempat tanya kenapa posisi dia di Amerika tetapi masih memakai nomor ponsel Indonesia, dan dia berdalih hanya digunakan untuk WA saja. Singkat cerita dia meminta tolong untuk kirimkan pulsa 10 ribu katanya dia mau cek apakah nomor dia masih berlaku atau tidak. Karena saya ada saldo 10 ribu juga, akhirnya saya transfer pulsa tersebut ke si penipu itu dan sampai ke nomor dia. Lalu kami bicara tentang musik dan menurut saya selera musiknya sama dengan saya .

Selanjutnya, dia minta tolong lagi isiin pulsa yang 50 ribu. Di sini saya sudah mulai pasang kuda-kuda, sepertinya ini dia mulai mau menipu, tetapi keisengan saya muncul, saya justru penasaran ingin tahu trik menipunya seperti apa dan saya masih balas chat dia. Dan saya katakana kepada penipu tersebut bahwa dana di M-Banking saya hanya ada 30 ribu, akhirnya penipu itu minta diisi 25 ribu saja. Kemudian dia totalkan dan akan dibayar semuanya meskipun waktu itu saya sudah jelaskan bahwa tidak harus dibayar, tetapi dia berdalih bahwa dia masih butuh pulsa dengan nominal agak besar dengan harga roaming internasional dan di sini dia meminta nomor rekening saya.

Sebelum saya berikan nomor rekening saya, saya berfikir terlebih dahulu bahaya tidaknya jika saya memberikan nomor rekening dan saya berpositif thinking jika hanya nomor rekening saja mungkin tidak apa-apa asal jangan data pelengkap lainnya saja. Akhirnya saya berikan nomor rekening saya dan dia kirimkan bukti transfer ke rekening saya tersebut sebesar USD100. Melihat bukti transfer saja saya sudah tidak percaya, tapi lagi-lagi saya iseng untuk menanggapinya . Saya katakana pada waktu itu bahwa proses transfer dari luar negeri itu membutuhkan waktu kurang lebih 3 hari sampai dana tersebut masuk ke rekening Indonesia. Nah...dari sini drama penipuan dimulai.

Dia berusaha membujuk saya untuk membelikan pulsa dengan nominal 500 ribu saja dan sisa uang yang ditransfer dari dia itu free untuk saya. Dan saya tegaskan saya baru akan proses pembelian pulsa tersebut jika uang yang dia kirim sudah masuk ke rekening saya. DAN dia pun mulai mengancam dengan banyak dalih kalau saya tidak penuhi kebutuhannya. Saya diamkan saja.

Pada akhirnya dia mengancam akan menyebarkan hoak mengenai keluarga saya dengan data yang dia dapat seputar keluarga saya dari chat-chat ringan sebelumnya. Tapi saya tidak merasa takut karena tidak ada rahasia keluarga atau data keluarga yang negatif yang telah saya sampaikan ke si penipu. Dan saya ancam balik bahwa saya akan viralkan masalah pengancaman penipu tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun