[caption id="attachment_358900" align="aligncenter" width="292" caption="Poto koleksi pribadi"][/caption]
“Dikosan mu apa yang belum ada Da?“
Begitulah bunyi pertanyaan bosku siang itu dikala diskusi beberapa hari sebelum acara outing kantor diadakan. Aku ingin menjawab “kulkas pak”, tapi sebelum dua kata itu meluncur aku sudah di skak mat terlebih dahulu oleh teman marketingku “dia mah yang belum punya dikosan, pasangan hidup” . Aiiih ,,, kesal rasanya mendengar ocehan dia yang sudah berulang kali padaku. Akhirnya harapan itu tidak jadi aku curahkan.
Oke, Let’s forget about guyonan teman tersebut, kali ini aku bukan ingin membahas tentang status itu . Ada yang lebih serius , si kulkas harapan. Ya maklumlah, sebagai seorang anak ‘petak’ yang hidup masih diatas sedikit garis pas-pasan tentulah aku berharap di outing dua tahunan ini aku akan mendapatkan sebuah kado terindah pada acara door prizes nantinya. Permintaan yang tidak muluk-muluk sih, semoga saja ada doorprize kulkas dan semesta mendukungku memenangkan si impian itu untuk menutup beberapa targetku ditahun 2014 ini.
Setelah kesempatan tersebut gagal melayang ke hadapan si bos, aku tidak berhenti disitu. Aku masih menggoda teman-teman sekantor yang senior diatas ku.
“Mba, kalau nanti si bos nanya bagusnya door prizes apa aja, kasih usul kulkas ya mb....siapa tau rejekiku “
“Ya ... ga mungkin kulkas lagi. Tahun 2012 udah kulkas juga “Pupus harapan .
Akhirnya setelah hari itu aku biarkan Tuhan yang mengatur semuanya dengan sempurna sampai hari H outing kantor terlaksana. Aku percaya pada-Nya. Walaupun sampai detik acara outing dilaksanakan tiada seorang pun yang tahu apa saja nanti door prizes yang akan dihadiahkan oleh kantor. Tapi lagi-lagi, aku berharap semoga mendapatkan yang terbaik.
Bicara tentang outing, sudah menjadi rutinitas 2 tahunan di kantorku untuk melaksanakan rekreasi bersama segenap karyawan dan jajaran pimpinan perusahaan. Tahun sekarang sebenarnya tujuan wisata adalah Pattaya setelah tahun sebelumnya di Bali. Namun, Pattaya belum terealisasi dan akhirnya terpilihlah salah satu pulau di gugusan Kepulauan Seribu. Pulau Harapan.
Kembali ke kulkas idaman.
Entahlah,,, semenjak rasanya usahaku sudah sempurna akhirnya yang tersisa hanyalah sebuah do’a .
“Tuhan .... berikan aku door prize terbaik nantinya “
Ya ,, do’a singkat namun penuh harap.
----
6 Desember 2014 : Tibalah malam puncak acara dilaksanakan !
Aku duduk agak sedikit mojok dan sesekali juga penasaran apa saja door prizes istimewa di malam ini.
“ Ada teflon, cerek dan voucer belanja sebagai hadiah hiburan. Kemudian ada kipas angin, kompor, magicom, dispenser, dan sebuah Handphone / tab “
Sek ... mendengar gift yang terakhir senyum sunggingku sedikit mekar. Ada HP oi.
“ Dan 2 hadiah utama , mesin cuci dan kulkas “ lanjut bos ku .
“ Apah ... ada kulkas “ Oh ... Tuhan mendengar do’a ku . Aku tahu itu. Darah ku bergelora, semangat ku membara, jantungku berdetak kencang, aku gemetaran. Tuhan ... dia di depan mataku sekarang. Tidak banyak yang dapat aku lakukan setelah pengumuman hadiah itu kecuali satu-satunya yang pasti bisa aku lakukan yaitu DO’A !!!
Al-fatihah, Ayat Kursi, Dzikir tak henti-hentinya dalam hati aku sebut. Teman yang duduk disebelah segera aku peluk, “Do’ain ya bu, saya dapat kulkas“ . “Om, do’ain ya dapat kulkas“. “Mb, do’ain ya dapat kulkas“. Begitulah pintaku pada teman-teman sekitar.Dan aku sedikit lega, beberapa teman juga sudah aku beritahu akan ada door prize dan aku seperti biasa selalu meminta do’a kepada siapapun jika ada sesuatu hal yang ingin aku dapatkan/lakukan. Kebiasaaan kecil ini entah kenapa sudah mendarah daging bagiku, “kalau kau punya impian dan keinginan, utarakanlah !! biar orang-orang disekitar mu bisa membantu mendo’akan walalupun hanya sekadar jawaban ‘amin’. Toh ucapan adalah sebahagian dari do’a. Kekuatannya sama dengan do’a.
Kembali ke acara pembagian door prizes !!
Ya .. tahulah kalian kawan. Pasti terlebih dahulu yang akan dibagikan adalah hadiah hiburan dan hadiah utama pasti dipenghujung. Beberapa hadiah hiburan seperti teflon dan voucer belanja aku lewati . Namaku belum keluar sebagai pemenang hadiah itu. Aku masih deg-deg dan berharap namaku masih bertahan sampai puncak klasemen atas.
Setelahnya pembagian door prizes di random; kipas angin, cerek, magicom dll .
“Wildaaaaaa ............................“aku tersentak mendengar nama itu dalam dzikirku yang masih belum berhenti.
“Ye ... cerek – cerek .. buat masak air” sorak temanku sembari bergurau.
What .......... cerek? ... Aku masih tidak percaya dengan yang aku dapat. Sungguh,, aku dikala itu merasa sangat kecewa, marah, atau melebihi rasa dari itu. Aku hampir berontak pada Tuhan. Kenapa? Dia sudah di depan mataku, kenapa Kau tidak membiarkan aku mendapatkannya? Kenapa Tuhan? Selangkah lagi, bahkan Kau tidak mengizinkannya. Kenapa Tuhan? Aku masih berontak dan sangat tidak percaya. Tapi tiba-tiba ............... pikiranku kembali mengontrol emosi itu. Tenang Wilda. Istigfar. Syukuri. Mungkin memang belum rejekimu. Mungkin masih butuh usaha dan do’a lebih lagi untuk mendapatkan si kulkas impianmu. Jangan kufur nikmat seperti itu. Istigfar !!!
Aku tersentak kaget dan merasa takut. Astagfirullah al’adzim ............... Aku tarik napas dalam-dalam. Aku biarkan pikiranku tenang. Dan aku mulai ....... ikhlas ... Okeh, mungkin belum rejekiku.
Sejenak kedamaian dan keikhlasan sudah kembali menyebar dihatiku. Walaupun berikutnya aku sudah tidak fokus lagi pada acara door prizes ini dan berharap segera berakhir. Tapi sungguh, hatiku seketika sudah berhasil dijinakkan oleh pikiran dan ikhlasku. Sabar Wilda ................... kata-kata itulah yang masih berhasil menentramkan hatiku.
Tapi tunggu kawan ..............
Disinilah hikmah terbesar yang mungkin tidak kan pernah aku alami. Bagaimana pikiran dan ikhlas itu membuktikan sebuah keajaiban. Bagaimana pikiran positif itu membuatku sadar, bahwa ia dapat mengendalikan apapun. Bagaimana sebuah keikhlasan itu berbuah manis untukku.
Selang tinggal 4 orang peserta outing yang memperebutkan hadiah utama mesin cuci dan kulkas. Tuhan memberikan keajaiban-Nya untukku, memberi jalan lapang-Nya padaku dan memberiku kesempatan terbaik itu. Tuhan sejenak mengujiku dan kemudian meng-apresiasi keikhlasanku. Seolah aku memenangkan “permainan” ini.
Tiba-tiba rules pembagian door prizes menjadi metode baru. Dua hadiah utama tersebut dilelang dengan tawaran terendah dimulai dari 5.000 rupiah.
“Setiap staff yang sudah mendapat door prize masih berkesempatan untuk mendapatkan hadiah ini” info bos ku yang membuat semua mata terbelalak kaget.
“Lelang berlangsung selama 1 menit dan harga tertinggi didetik terakhir dialah pemenangnya.”
“ Tidak hanya itu, barang ini (mesin cuci dan kulkas) bisa dibayar cicil sebanyak 20x.”
O my God ,, kesempatan itu datang lagi. Tuhan mengujiku dan aku lulus. Ini bak keajaiban mendapatkan kesempatan kedua. Tinggal usahaku kembali memenangkan lelang ini. Aku harus !!! Begitulah mantap pikiran dan hatiku bekerja sama.
Sekejap rasanya lelang mesin cuci sudah diambil oleh bagian keuangan dengan harga Rp 710.000,-
Lalu bagaimana dengan kulkas?
Ya … I got it .. Rp 1.400.000,- (2x lipat dari harga hadiah utama mesin cuci) berada pada tawaran terakhirku didetik penghabisan. Aku sudah niatkan demi si kulkas impian 2jt pun akan aku jabanin, toh nyicil ini.
Kulkas baru ???? Ya benar, aku mendapatkannya. Tapi yang aku dapat lebih dari itu. Aku mendapat ilmu baru yang lebih penting menjadi perhatianku kali ini. Bagaimana keadaan seolah mempermainkanku. Tidak hitung jam, roda itu diputar oleh-Nya dan jarum keberuntungan tepat mengarah padaku. Rasanya aku masih kembali tidak percaya. Tadinya hanya mendapat sebuah cerek alumunium dan sepersekian menit berikutnyasi kulkas impian ditanganku.
Keajaiban ini sungguh ingin aku bagi padamu kawan.
Bagaimana ketika pikiran positif itu dapat kau taklukkan, semua “menunduk” padamu. Susah memang, menerima suatu keadaan pahit yang rasanya sudah dapat kau genggam didepan mata. Tapi ketika positivisme itu kau tanamkan, perlahan keikhlasan akan menghampirimu dan bersiaplah menunggu keajaiban itu. Tidak sekarang, esok atau lusa semua pasti akan berbuah manis jika awalnya sudah kau taburi bibit-bibit nan baik.
Bagaimana perasaanku mendapat target terindah itu dipenghujung tahun ini? Pastilah tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Aku yakin, ini sudah di atur oleh-Nya. Dialah Sang Maha membolak-balikkan hati manusia. Dia yang meniupkan ide mendadak itu pada bosku. Dia yang menunjukkan kuasa-Nya. Tapi sungguh, aku yakin jika ikhlas itu tadinya tidak menyadarkanku, mungkin Dia berkehendak lain.
Tidak sampai disitu saja kawan ceritaku. Ternyata ada kejutan lain dipenutup acara malam ini. Dua hadiah ini dipersembahkan kepada kami para pemenang secara gratis, sesuai dengan yang namanya door prize. Pasti gratis. Itu hanya trik, agar acara ramai dan bos ku ingin melihat tiap-tiap anak buahnya yang benar-benar mau mengambil sikap dengan cepat dan sigap. Tapi alasan ini, seolah bagiku masih sumbang, yaaa…. Aku tidak mau terlalu memikirkannya. Yang penting si kulkas idaman sudah ditangan dan kudapatkan penuh perjuangan. Walaupun melalui jalan gejolak batin sebelumnya.
Hanya itu kawan … aku hanya ingin berbagi denganmu. Pikiran dapat mempengaruhi keadaan disekitarmu. Aku sudah mejalankan “metode” ini beberapa bulan belakangan. Ketika aku berpikir malas, ya pasti aku akan malas pun sebaliknya ketika aku berpikir mampu, ya aku pasti mampu. Olah pikiranmu kawan, olah untuk selalu berpikir positif dan mengambil sisi baik disetiap apapun yang engkau hadapi. Susah, senang, gelap, terang …. Positif sajalah !!! Dan ketika positif itu dapat kau terapkan perlahan ikhlas juga akan memelukmu. Susah memang, ketika ikhlas benar-benar ingin kau jalankan. Dia memang tak semudah yang diucap. Tapi dengan ikhlas hati akan tenang. Selanjutnya … yakinlah keajaiban apapun itu pasti akan datang. Percayalah !!!
---
Keesokan hari sepanjang perjalanan pulang aku masih memikirkan dan masih tidak percaya. Aku memperoleh kulkas baru. Kenapa bisa? Kenapa kali ini keberuntungan seolah benar-benar berada disisiku? Aku masih bertanya-tanya.
Selepas sholat magrib, entah kenapa rasanya pertanyaanku terjawab. Segera kuraih handphone dan menghubungi dia diseberang sana.
“ Yah, tahu ga? HP yang kemaren diganti kulkas. “
………………………………………………………………………………………………………………………………………
" Beberapa hari yang lalu, ayahku menemukan sebuah smartphone galaxy, tanpa pikir panjang dia segera mengembalikan HP tersebut pada si empunya nya. Dengan alasan, apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai. Walau tuai – an bukan untuk kita, mungkin saja untuk dia, anak, keluarga dan orang-orang tercinta. "
Thanks God for everything :)
Cerita ayah menemukan HP disini I’m proud of you dad
[caption id="attachment_358903" align="aligncenter" width="412" caption="Beranjak pulang membawa si impian"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H