Mohon tunggu...
Muchtar Lutfi
Muchtar Lutfi Mohon Tunggu... -

Penulis Random Twitter @_MuchtarL

Selanjutnya

Tutup

Bola

Marque Player Perlukah?

24 Maret 2017   20:18 Diperbarui: 24 Maret 2017   20:35 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PSSI baru saja melakukan regulasi tambahan menjelang dimulainya Liga 1 pada april nanti. Marque player adalah sebutan untuk regulasi baru tersebut, dimana kuota pemain asing yang tadinya 3(dua untuk asia+1 non asia) dari non asia tersebut klub yang nantinya bakal berlaga di Liga 1 diharapkan merekrut pemain kelas dunia yang sudah tampil di liga top Eropa dan Piala Dunia. Tentu saja penolakan ada gelombang penolakan dari banyak klub, pasalnya bukan hanya soal "urgensi" untuk menghadirkan "pemain kelas dunia" tadi tetapi soal besaran duit yang harus dikeluarkan klub untuk merekrut pemain. 

Tidak semua klub seberuntung Persib bandung yang berhasil mendaratkan mantang gelandang andalan Chelsea Michael Essien, masih banyak klub yang masih bermasalah dengan internal merekalah, masalah finansial lah, dll. Dan bukan tidak mungkin jika nantinya pemain yang berstatus Marque Player tadi malah tidak maksimal dan menjadi sia-sia akibat usianya yang sedikit lagi menuju masa pensiun atau tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan (bahasa) misalnya. Tapi dibalik ketidakjelasan tersebut mari kita lihat sisi positifnya, yang pertama dari sisi branding. Ketika Michael Essien resmi berkostum Persib semua media sosial ramai-ramai membicarakan hal tersebut, bahkan media asing pun tidak luput untuk memberitakan. 

Dengan banyaknya pemberitaan yang masuk otomatis tingkat popularitas klub tersebut semakin menanjak, dan bisa jadi alat untuk menambah penghasilan, baik itu dari penjualan jersey si pemain, atau tiba-tiba ada investor yang tertarik menanamkan modalnya karena melihat klub tersebut mempunyai potensi, atau dari segi pemasukan hak siar. Kedua dari segi pengalaman yang dapat dibagi, dengan hadirnya pemain yang telah lama berkecimpung di dunia sepakbola kelas atas tentu kehadirannya diharapkan dapat berguna bagi klub dan pemain lainnya.

Tentu saja Indonesia bukan negara pertama yang mencoba menerapkan regulasi dengan mendatangkan pemain kelas dunia, sebelumnya negara seperti India lebih dulu melakukan hal demikian. Tapi bagaimana keadaannya sekarang? Apakah serta merta Liga India menjadi lebih terkenal? Tentu saja tidak. Kemudian di Cina, dengan gelontoran dana yang melimpah klub2 di Cina dapat dengan mudah mendatangkan pemain kelas dunia, pemain2 tersebut tergiur dengan gaji yang ditawarkan tanpa sedikitpun khawatir bagaimana kualitas permainan disana. 

Dengan strategi tersebut klub2 di Cina bisa sedikit naik, meskipun masih kalah jika dibandingkan dengan klub2 di liga Jepang atau Korea Selatan. Lain halnya di US, klub2 di MLS mendatangkan pemain yang sudah berumur, yang kemudian dijadikan sebagai alat untuk menaikkan branding klub. Steven Gerrard, Frank Lampard, Ashley Cole dan pemain lainnya yang sudah memasuki masa pensiun ramai-ramai di kontrak oleh klub dengan durasi 1 tahun atau lebih.

Lantas bagaimana dengan Indonesia yang baru akan mencobanya? Apakah akan berdampak positif terhadap perkembangan sepakbola indonesia itu sendiri atau malah berakhir sia2?

Semoga saja tidak karena siapapun pasti akan berharap sepakbola Indonesia makin bertumbuh dari tahun ke tahun. Demikian pula dengan PSSI yang mengontrak Roger Milla sebagai pelatih Timnas, yang diharapkan pengalamannya bisa membuat perubahan bagi Timnas. Hasilnya sementara ini belum terlihat, dengan kekalahan oleh Myanmar pada laga uji coba pertamanya.

Sepakbola tidak akan berhasil dengan cara yang instan, tetapi sepakbola juga tidak akan berhasil tanpa ada perubahan atau strategi untuk menuju kesuksesan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun