Mohon tunggu...
Tahta Alfina
Tahta Alfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Seorang pecinta sastra, mendamba sunyi yang bukan sepi, menjadi serumpun bunga adalah keinginanku, menjadi versi terbaik diriku itulah caraku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Damba Sang Waktu

13 Juli 2022   22:52 Diperbarui: 13 Juli 2022   23:20 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Suatu ketika aku melihat air yang mengalir, diwaktu yang sama aku merasakan waktu yang bergulir, didetik yang sama ku menghirup angin yang berhembus, lalu kupandangi awan yang bergerak, dan kudapati bahwa musim telah berganti. 

Otakku mengarahkanku berfikir tentang semua yang telah terjadi, inilah proses kehidupan, yang membawa setiap orang pada garis takdir dan kodratnya, bisa jadi ia menjadi orang baik untuk dirinya sendiri dan menurut pandangan orang lain, dan di waktu yang bersamaan atau kemudian ia menjadi orang yang jahat untuk dirinya sendiri dan berdampak pada orang lain, 

Diwaktu yang membentang, kulontarkan pernyataan tegas, bahwa tugas pribadi adalah mengingat kembali, bukan hanya memikirkan, tetapi mencari solusi dari setiap persoalan, sebab jika bukan diri ini lalu siapa lagi, jika bukan diriku yang peduli, maka akan mengandalkan siapa lagi?

Waktu yang akan menjawab bagaimana semua akan dimulai dan berakhir, waktu tentu tak kan menunggu sebuah perubahan, ia hanya akan memantau akankah ada perubahan, dan keinginan pada tujuan kebaikan yang didambakan setiap orang, akankah diusahakan, diperjuangkan hingga menjadi suatu kenyataan... 

Mari mengulas lagi tentang hari ini, bahwa hidup adalah tentang hari ini dan esok, bukan kemarin bukan di masa lalu, maka biarkan ia berlalu tanpa menuntut balas hingga waktu yang sekarang bisu kan menjadi saksi, dan diri kan menjadi rumah dan pelindung sejati. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun