Mohon tunggu...
Tahta Alfina
Tahta Alfina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Seorang pecinta sastra, mendamba sunyi yang bukan sepi, menjadi serumpun bunga adalah keinginanku, menjadi versi terbaik diriku itulah caraku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selaksa Sukma

30 Juni 2022   04:07 Diperbarui: 30 Juni 2022   04:24 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Entah aku yang lemah atau aku terlampau kuat

Untuk segenap jiwa yang merasa kelelahan hingga bertubi sakit menghujam jendela serta ruang

Aku tidak sedang meratap aku hanya merengek untuk seutas tawa yang membiru

Hujan yang membisu kini tiada

Jejak itu masih saudara, hanya saja aku menjelmanya menjadi rupa yang bersenda walau tak senada

Akhir bulan yang setibanya membawaku teringat

Aku bukan sedang mengingat hanya saja teringat

Tiga kejadian memilukan menghujam, menusuk dan mengoyak dengan serakah

Mungkin dimanapun jejaknya ku masih saja terdiam

Ucapmu tidaklah benar dan selalu demikian

Aku melarangku untuk berjumpa diwaktu yang rupanya aku tak sanggup menghadapi akibatnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun