Mohon tunggu...
Voniassari
Voniassari Mohon Tunggu... -

ATVI'17

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kuliah di Jakarta, UAS di Cirebon

24 Mei 2018   23:30 Diperbarui: 25 Mei 2018   13:19 563
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

22-5b06dae6cf01b42dd0521ee2.jpg
22-5b06dae6cf01b42dd0521ee2.jpg
Seharian sudah kegiatan di hari pertama ini, waktunya untuk makan malam dan pembagian kamar. Setelah makan malam, Bus Pariwisata membawa mahasiswa ATVI ke hotel Ibis Budget Cirebon untuk beristirahat. Hotel yang terletak tidak jauh dari Balai Kota Cirebon dan Stasiun Cirebon.

Hari kedua Jum'at, 4 Mei 2018, mahasiswa Atvi harus bangun jam 04.00 wib untuk siap-siap mandi dan sarapan di hotel. Setelah sarapan langsung berangkat ke salah satu pusat pembuatan batik yang terkenal di Cirebon, yaitu batik Trusmi. Jalan-jalan menyusuri kampung batik dengan mengamati kegiatan di setiap rumah warganya dan dapat menghasilkan foto dengan momen yang pas.

Setelah dari kampung batik Trusmi, mahasiswa ATVI kembali ke sekitar hotel dan berjalan di bawah teriknya matahari untuk mengambil gambar Balai Kota Cirebon sampai ke Stasiun Cirebon. Cuaca semakin panas, mahasiswa ATVI di arahkan untuk kembali ke bus dan menuju ke Alun-alun Kesepuhan untuk melaksanakan Sholat Jumat. Selesainya mahasiswa ATVI diarahkan kembali bergegas ke bus untuk menuju perjalanan ke Bondet.

Suatu wilayah pesisir Cirebon yang merupakan sentra penangkapan ikan laut, yaitu Bondet. Mahasiswa ATVI berjalan kaki dari parkir bus di bahu jalan yang melewati rumah warga, persawahan, dengan panasnya terik matahari dan jalan yang berupa aspal hingga jalan berupa bebatuan kecil dan tidak lagi adanya rumah-rumah warga. Perjalanan kira-kira sekitar 4 km untuk sampai ke tempat tujuan. Beristirahat dan menunggu nelayan yang pulang berlayar.

Dan yang ditunggu pun datang. Nelayan pulang dengan membawa hasil tangkapannya. Lalu menurunkan hasil tangkapannya tersebut ke tempat pelelangan yang tak jauh dari dermaga. Tak mau ketinggalan moment tersebut, mahasiswa ATVI mengambil gambar Human Interest atau memotret kehidupan, gerak-gerik, kegiatan sekumpulan manusia dan membuat orang yang melihatnya memiliki rasa simpati tersendiri. 

Waktu sudah sore, kembali menuju bus dan tidak berjalan kaki lagi. Tetapi dengan menaiki perahu nelayan yang di sewa tanpa rencana agar mempersingkat waktu untuk sampai ke bus. Sesampainya di hotel dan bersiap-siap untuk makan malam. Selesai makan malam, seharusnya malam sabtu ini mengambil pertunjukan tari topeng tetapi jadwal dirubah, akhirnya setelah makan malam kembali ke hotel dan beristirahat.

Hari ketiga sabtu, 5 Mei 2018 dibangunkan lebih pagi pukul 03.00 wib untuk mengambil sunrise di Pantai Kejawanan. Dengan sibuknya mengeluarkan tripod, kamera dan mencari spot yang pas untuk mengambil gambar yang pas. Banyak yang mengeluh susah untuk mengambil moment ini. Setelah matahari terbit, kembali ke hotel untuk mandi dan sarapan. Setelah itu langsung bergegas ke bus yang terparkir di depan hotel untuk perjalanan menuju wisata bersejarah Cipari eksplor situs zaman Batu Besar (megalithicum).

Dokpri
Dokpri
Taman Purbakala Cipari ini menyimpan banyak koleksi peninggalan prasejarah dari akhir zaman megalitikum. Batu yang di duga berasal dari zaman megalitikum. Banyak yang menduga tempat ini biasa saja, hanya ada batu-batu yang berukuran cukup besar dan dengan nama yang berbeda-beda. Salah satu batu yang berada di taman purbakala tersebut, yaitu Menhir bangunan yang berupa tugu batu. Selain mengambil gambar, juga mengenal dan menambah pengetahuan tentang peninggalan Bangsa Indonesia zaman purbakali. Kemudian langsung bergegas ke Museum Linggarjati, yang lokasinya tidak jauh dari situs purbakala Cipari tersebut.

Museum Linggarjati yang dikenal Gedung Perundingan Linggarati, menjadi saksi perjuangan diplomatik yang menentukan nasib bangsa Indonesia. Letaknya seperti di bawah kaki gunung, dan bangunannya seperti di atas bukit yang terlihat begitu kokoh. Di dalam gedung tersebut, terdapat replika tempat perundingan, banyak foto-foto, dan beberapa kamar yang begitu rapi.

Waktu sudah semakin sore, segera untuk makan di restoran yang pemandangannya sangat indah, seperti di atas puncak. Setelah selesai mengisi perut, tak lupa untuk membeli buah tangan khas Cirebon di salah satu pusat oleh-oleh. Banyak yang di jual di toko tersebut, seperti makanan berupa terasi khas Cirebon, ikan asin, dll. Ada berbagai batik yang dibuat menjadi baju, sarung, sandal, dan blangkon. Selesai membeli buah tangan, diarahkan ke bus untuk makan malam di restoran yang cukup mewah. Sembari menunggu hidangan datang, diberikan beberapa informasi. Salah satunya pemenang foto terbaik selama perjalanan kemarin, dengan berbagai hadiah.

Selesai makan malam, kembali ke bus untuk menuju ke Keraton Anoman untuk melihat pertunjukan tari topeng yang di bawakan sanggar tari keraton tersebut. Dengan panggung yang kecil, dan tidak ada alat penerangan kecuali obor, mahasiswa ATVI harus mampu menghasilkan foto terbaik. Ditambah lagi kelincahan penari yang membuat para mahasiswa ATVI sulit mengambil momen tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun