Sepenggal cerita bisa memenjarakan sebuah rasa, hingga trauma dan kecewa, menyatu menjadi pragmatis pada logika.
    Seolah tidak bisa menemukan kenyamanan yang nyata, karena masih terus mengenang tentang luka, dan kecewa.
    Tidak ada kisah yang indah, jika luka masih meraja pada isi kepala, karena hanya akan merusak setiap BAB selanjutnya.Â
    _Pena Hitam_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!