Bait cerita dari prolog yang selalu ku eja dengan indah, kini menjadi bait epilog yang ingin segera ku tutup tanpa jeda.Â
    Setiap bias aksaranya sudah tidak lagi bermakna, karena arah pikiran yang saling bertentangan tanpa arah.
   Mungkin aku bukan penerjemah yang handal, dalam memahami bait katamu yang sudah hambar.
   Â
   Karena kita hanya alur dari tema, yang tidak mempunyai makna.
    _Pena Hitam_
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!