Mohon tunggu...
Aslina Aulia
Aslina Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Lambung Mangkurat

.....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Rata-Rata Curah Hujan Kota Tasikmalaya

2 Juli 2024   18:21 Diperbarui: 2 Juli 2024   18:22 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: BPS Kota Tasikmalaya, telah diolah.

Satuan curah hujan biasanya dinyatakan dalam millimeter atau inci, tetapi di Indonesia satuan yang digunakan adalah millimeter (mm). Curah hujan mengacu pada jumlah air yang jatuh di permukaan tanah datar selama periode tertentu, diukur dalam satuan tinggi millimeter (mm) di atas permukaan horizontal. Dalam definisi lain, curah hujan juga bisa diartikan sebagai ketinggian air hujan yang terkumpul di permukaan datar tanpa menguap, meresap, atau mengalir.

Artikel ini disusun dengan menggunakan metode studi literatur. Penulis merujuk pada berbagai literatur dari sumber resmi dan terpercaya untuk memastikan keakuratan konten dan informasi dalam artikel. Kota Tasikmalaya dipilih sebagai lokasi penelitian karena data yang tersedia cukup memadai dan mendukung keberhasilan penelitian ini.


Rata-rata curah hujan di Kota Tasikmalaya dari tahun 2018 hingga 2022 per bulannya dapat dilihat pada tabel dan grafik di atas.
Berdasarkan data tersebut, setiap tahunnya Kota Tasikmalaya memiliki curah hujan terendah pada bulan Agustus dengan rata-rata curah hujan bulanan sebesar 2,6 mm. Ini menunjukkan bahwa Kota Tasikmalaya mengalami periode paling kering pada bulan tersebut. Sementara itu, rata-rata curah hujan tertinggi terjadi sekitar bulan Januari dengan rata-rata 10,3 mm, yang menandakan bahwa bulan tersebut merupakan periode dengan curah hujan terbanyak di Kota Tasikmalaya.

Curah hujan yang terlalu rendah maupun terlalu deras masing-masing dapat menimbulkan bencana. Maka dari itu, setiap daerah harus memiliki langkah-langkah antisipasi dalam menghadapi potensi yang akan terjadi. Penataan kawasan serapan air dapat menjadi salah satu cara dalam pencegahan bencana baik banjir maupun kekeringan yang sering terjadi di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun