Alamku kini menangis ditumbuk rasa plastik yang mulai merintis.
Menahan semua perih karna tubuhnya perlahan menipis.
Dorongan alat berat mulai membuatnya letih.
Dihantui ambisi, hingga semua tak terkendali.
Mohamad Fajri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!