Tak ada lagi yang berseri
di wajah wanita tua itu
Senyumnya telah luntur--warnanya habis diserap anak-anak bangsa
linang matanya yang abu-abu
terlihat kurang bersemangat
Pun gaunnya tidak lagi elok
ternodai asap kendaraan pabrik
hingga muram dan lesu mengalir di darahnya
menjadikan pribadi pesakitan
yang gemar memaki-maki
Kini ia hanya bisa mengiris-iris waktu
menelusuri lorong-lorong kota tua
seorang diri,
terbatuk-batuk sambil menatap angkasa
_firdaaam
#adiksifiksi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!