Melecitnya Harga Bahan Pokok Minyak Goreng SekarangÂ
Minyak goreng merupakan bahan pokok yang paling dibutuhkan dalam lapisan kehidupan masyarakat sekarang. Minyak goreng sendiri berasal dari kelapa sawit yang melalui beberapa langkah proses atau produksi agar menjadi minyak yang jernih dan dapat dikonsumsi. Pembuatan minyak goreng yang berasal dari kelapa tersebut melalui tahap pemanasan dari kelapa yang sudah tua untuk diambil santannya. Makanan yang digoreng dengan minyak membuat makanan menjadi renyah dan gurih.Â
Dengan begitu, diperlukan minyak goreng yang bagus dan berkualitas untuk menghasilkan gorengan yang enak. Pada saat ini minyak goreng dipasarkan dalam dua bentuk, yaitu secara curah dan dalam kemasan dengan merek atau label tertentu.Â
Minyak goreng curah dan minyak goreng bermerek merupakan sama-sama hasil dari proses industri, namun memiliki perbedaan dari segi kualitas. Terdapat beberapa jenis minyak goreng yang bermerek di pasaran seperti, Sunco, Bimoli, Sovia, Tropicana Slim,Filma, Tropical, dan lain sebagainya.
Diantara beberapa merek minyak goreng dipasaran tersebut yang paling bagus atau terbaik ialah Tropicana Slim. Minyak goreng tersebut adalah minyak goreng yang bagus dan sehat karena menggunakan bahan dasar kanola. Dengan begitu, sangat rendah kalori apabila dikonsumsi oleh masyarakat dengan kandungan seperti, tinggi vitamin dan omega 3. Sedangkan apabila dibandingkan dengan minyak goreng yang terbuat dari kelapa sawit, contohnya minyak goreng bermerek Filma
memiliki manfaat yang cocok untuk mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Minyak goreng Filma sendiri sangat terkenal akan minyak yang non-kolesterol karena mengandung berbagai zat bagus untuk kesehatan. Zat-zat tersebut diantaranya Vitamin D, omega-6, dan omega 9, begitu juga dengan minyak goreng lainya memiliki kandungan dan manfaat masing-masing.
Tren kenaikan harga bahan pokok minyak goreng akhir tahun 2021 ini mengalami kenaikan secara signifikan hingga memasuki awal tahun 2022, namun belum juga mengalami penurunan. Akan tetapi, terdapat minyak goreng yang masih cenderung stabil dan tidak berubah dari tahun lalu contohnya, minyak goreng Tropicana Slim. Minyak goreng tersebut tidak mengalami penurunan karena
tidak berbahan dasar kelapa sawit. Berbeda dengan minyak goreng bermerek Filma mengalami kenaikan yang cenderung signifikan. Harga minyak goreng Filma yang awalnya Rp20 ribuan menjadi Rp40 ribuan untuk kemasan dua liter. Begitu juga dengan minyak goreng lainya juga mengalami peningkatan secara signifikan.
Fenomena melecitnya harga bahan pokok minyak goreng yang meresahkan masyarakat dikarenakan harga kelapa sawit dunia seiring mengalami kenaikan. Sehingga wajar apabila produk turunanya ikut mengalami kenaikan secara drastis. Hal tersebut membuat pembeli maupun pedagang warung kelontong mengeluh. Beberapa pemilik warung kelontong mendapat komplain dari pembeli, karena harga minyak goreng semakin mahal. Selain itu, menjadikan jumlah pembeli bahan pokok minyak goreng kini menurun.
 Selain warung kelontong, pada minimarket juga mengalami keluhan dari pembeli yang memprotes akan kenaikan minyak goreng. Adanya fenomena melonjaknya harga minyak goreng memberikan dampak yang begitu besar terutama pada rumah tangga dan industri pengolahan makanan skala kecil dan menengah. Industri pengolahan makanan adalah salah satu jenis usaha yang
menggunakan minyak goreng sebagai bahan baku utama dalam proses produksinya. Salah satu usahanya yaitu usaha penggorengan kerupuk, berbagai macam gorengan, dan lain sebagainya.