Mohon tunggu...
Muhammad Azmi Rahman
Muhammad Azmi Rahman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mining Engineering UNLAM '11 | Traveller |

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengelolaan Limbah Cair Industri Pertambangan Sebagai Cita-Cita Untuk Mewujudkan Good Mining Practice

25 Januari 2016   12:37 Diperbarui: 25 Januari 2016   12:37 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri pertambangan, merupakan industri yang sangat berkaitan dengan banyak sektor. Lingkungan merupakan salah satunya. Industri yang padat modal ini pun tak jarang menimbulkan keresahan baik di masyarakat. Hal ini memang manusiawi mengingat limbah cair yang dihasilkan dari proses penambangan itu sangat berbahaya. Ditambah dengan banyaknya perusahaan pertambangan yang tidak mementingkan dampak ke lingkungan. Kita ambil contoh adalah dalam penambangan batubara.

Mineral sulfida yang terkandung dalam batubara teroksidasi dan menghasilkan yang namanya air asam tambang (AAT). AAT biasanya dialirkan dari tambang menggunakan pipa, gorong-gorong ataupun paritan menuju ke tempat penampungan yang dinamakan sump. Setelah menuju sump air tadi dipompa menuju kolam pengendapan (settling pond) agar nantinya air tersebut di treatment dan aman digunakan ketika dialirkan kepada warga kembali. Beberapa perusahaan pertambangan sudah merekayasa AAT menjadi air bersih dan air bersih siap minum.

Keresahan warga sangat wajar mengingat ada beberapa kasus air yang mereka pakai sehari-hari mengandung cairan logam. Hal ini biasanya dikarenakan ada kebocoran di settling pond dan langsung mengalir ke pemukiman sekitar. Tentu ini masalah yang sangat besar. Pasalnya, hal sekecil itu bisa menyebabkan perusahaan ditutup. Masih kurangnya pengawasan pemerintah terhadap kepemilikan dokumen AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) suatu perusahaan juga merupakan faktor utama tidak dapat berjalannya good mining practice.

Sudah saatnya setiap perusahaan pertambangan wajib menyertakan good mining practice didalam visi perusahaannya. sejauh ini belum ada perusahaan yang menjunjung tinggi good mining practice, namun perusahaan tutup. terkecuali minimnya permintaan batubara, bijih dan minyak sekarang yang meyebabkan perusahaan banyak yang melakukan effisiensi disegala lini bahkan sampai gulung tikar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun