Hahaha.. tidak jenuh kah dirimu untuk berjanji? Sudahlah, tidak akan ada gunanya. Aku telah menjeratmu, jauh lebih dalam dari yang kau duga. Hahaha.. ayolah, kenapa kamu mencoba untuk berhenti? Jangan dengar manusia-manusia sok suci itu. Kita sudah berkawan lebih lama dari mereka kan? Hahaha.. coba bayangkan saat-saat kita bersama. Menikmati waktu, melayang tinggi, kenikmatan yang kau rasakan. Tidakkah kamu tergiur akan hal itu? Hahaha.. selenting dua lenting, berpestalah denganku! Ataukah kamu lagi pengen aku yang seperti kristal? Ayolah, aku teman setiamu, membantumu melalui masalah-masalahmu. Please, jangan pergi dari diriku. Jangan pernah hindari diriku. Aku merasa tercampakkan olehmu. Sebulan dua bulan tidak bertemu, rasanya begitu hampa. Aku kesepian. Aku ingin merasuk ke dalam tubuhmu lagi. Bermain-main dengan organ tubuhmu. Mengikuti setiap aliran darahmu, detak jantungmu. Biarkan aku menari-nari di otakmu. Hingga aku bisa menyatu denganmu selamanya. Ayolah kawan, atas namakan kebebasan untuk bersamaku. Kamu mencintaiku bukan? Aku juga mencintaimu. Please, lakukan apapun untuk bisa terus bersamaku, kalau perlu habiskan hartamu, abaikan orang-orang di sekitarmu. Jangan pedulikan yang lain. Aku tak ingin ada yang menghalangi kita. Selamanya kita akan bersama, melayang terbang.
*Tulisan ini terinspirasi dari para pecandu narkotika dan obat-obatan terlarang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H