Beras sintetis yang sering kita kenal beras palsu /beras plastik itu sangat berbahaya meskipun saya blm faham prosesnya secara gamblang beras sintetis itu bahan bakunya dari plastik.. Ini akibat canggihnya teknologi tidak di sertai dengan keimanan yang kuat sehingga keblinger , beras sintetis menjadi sangat berbahaya  klo di makan tetapi klo ndak di makan tentunya juga ndak apa2 bagi masarakat maluku juga ndak apa2 yang jelas masarakat  pengguna beras sangat berbahaya bagi tubuh kita .  ini di mulai dari 1 saat mengunyah makannan di mulut adanya gangguan di rongga mulut . ensim2 di mulut akan berbalik arah karena ada unsur  plastik
2 Makanan yg di kunyah  melalui tenggorokan masuk lambung sini di tampung selama 3- 6 jam untuk di proses , karena berasnya palsu maka prosesnya terganggu bisa sakit lambung gastritis ulcus gaster dlnya .
3 Setelah di proses dilambung masuk ke usus 12 jari untuk di absorbi dan sekresi  sepanjang usus ini ada organ yang vital  spingter odi  pankreas limpa  appendik tentu absobsi dan sekresinya terganggu  shg bisa menimbulkan  ilius DM app slenomegali dll nya.
4 setelah di usus 12 jari masuk ke usus besar / colon untuk di absopsi hasilnya yang berguna bagi tubuh di absopsi masuk ke hati yang tak berguna di buang besama feces ini semua akan terganggu karena berasnya palsu sehingga berakibat fatal .
untuk pencegahan hendaklah masarakat kita ngerti dan faham  bener  beras yang kita konsumsi itu palsu apa tidak caranya gampang  di periksa  dimulai dari  1 inspeksi / di lihat      2 palpasi / diraba  3 perkusi  tentunya di masak dulu baru di kuyah   klo klo sulit untuk di kunyah sebaiknya di muntahkan / di buang  4 auscultasi / dengarkan  kabar berita tentang beras plasti ,  ini semua intinya kita harus ngerti dan faham betul apa yang kita makan / yang kita masukkan ke dalam lambung  karena klo dah di proses di lambung tidak bisa di keluarkan / di kembalikan  ..... demikian semoga bermanfaat  dr khayun's
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H