Mohon tunggu...
Arya Ningtyas
Arya Ningtyas Mohon Tunggu... -

Perempuan biasa ikhtiar dalam kebaikan-Nya belajar lewat tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

[Bad Mood] Dapat Meningkatkan Kemampuan Konsentrasi & Berkomunikasi

27 Januari 2014   07:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:26 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa saja pernah mengalami yang namanyabad mood (suasana hati yang tidak mengenakkan). Mood yang buruk tanpa alasan tertentu, mungkin karena kurang tidur, sedang pms bagi kaum wanita, jenuh dengan rutinitas pekerjaan atau sedang menghadapi masalah kehidupan.Saat bad mood datang, memang sangat menyebalkan, pengennya marah-marah, bawaannya curiga dan kadang orang akan menjauhi kita karena merasa canggung. Lantas haruskah kita buru-buru mengusirnya..?Menurutbeberapa penelitian, juga seperti yang di sampaikan oleh Bapak Reza Gunawan, praktisi penyembuhan holistik healing bahwa ketika sedang bad mood, kita jangan terburu-buru mengusirnya, karena di balik bad mood itu ada keuntungannya.

..........................

Saya sendiri heran..? selama ini kita sering mendengar untuk selalu berpikit positif, bahkan dalam menghadapi masalah yang paling berat sekalipun? Lalu mengapa membiarkan bad mood melingkupi diri. Pada sore yang ranum, seperti biasa membuka keranjang majalah lama yang nyaris di loak oleh Ibuku, kutemukanjudul“Journal of Personality and Social Psikology” Dalam jurnal tersebut membuktikan bahwa pentingnya berpikir positif. Seperti yang di sampaikan oleh Darlene E. Goodhart terhadap 173 orang mahasiswa yang menemukan bahwa berpikir positif berhubungan juga dengan peningkatan harga diri dan kepuasan hidup. Sementara ketika penelitian ini dilakukan kepada para pria eksekutif, maka mereka menyikapi sumber stress secara positif (sebagai tantangan dan peluang untuk berkembang), kesehatan fisiknya lebih baik daripada mereka yang menyikapi sumber stress sebagai sesuatu negatif (ancaman).

...........................

Mengingat pentingnya berpikir posisif, maka tak heran jika para motivator, konselor dan orang-orang di sekitar kita selalu menyarankan untuk membuang jauh-jauh pikiran dan sikap negatif dari diri kita, dan selalu berpikir positif dalam menghadapi kehidupan.

.................................

Pernah membaca bukunya Stephen R. Covey, penulis buku Seven Habits of Highly Effective People, dia mengingatkan bahwa berpikir positif ternyata juga bisa membawa kita pada arah yang salah, ketika kita sendiri belum menemukan tujuan hidup yang benar, serta belum meyakini pandangan-pandangan hidup yang harus diikuti. Ketika seseorang melakukan sesuatu yang salah, dan berpikir positif terhadap kesalahannya, maka hasilnya akan negatif dania pun semakin cepat menuju arah yang salah.

..........................

Menurut Goodhart, berpikir positif itu kurang kurang kritis. Dalam penelitiannya ia juga menemukan adanya efek negatif dari berpikir positif. Ketika dihadapkan pada sebuah situasi yang menuntut kita berprestasi, ternyata orang yang berpikiran positif prestasinya berada di bawah orang yang berpikiran negatif. “berpikir positif membuat seseorang kurang kritis, menilai dirinya terlalu tinggi dan kurang peduli pada kekurangannya, serta tingkat kekecewaannya pun rrendah, sehingga kurang termotivasi untuk berprestasi.

...........................
Orang yang suasana hatinya negatif ternyata memiliki strategi pemrosesan informasi yang khusus, yang lebih cocok digunakan dalam situasi yang penuh tuntutan. Situasi ini tidak ditemukan dalam otak seorang yang berpikir positif. Kesimpulannya, orang yang mudah marah, lebih dapat menguasi situasi yang penuh tuntutan dibandingkan mereka yang gembira.

................

Jadi dapat disimpulkan bahwa sebenarnya semua mood (suasana hati) baik positif dan negative merupakan sesuatu yang penting untuk kehidupan kita. Mood positif berguna untuk membangkitkan semangat. Sedang mood negative mengingatkan kita untuk beristirahat, serta lebih jeli dan berhati-hati.Mood negatif dan positif memiliki sifat alami yang sama, yaitu tidak kekal. Semuanya pasti akan selesai dan berubah. Dalam proses perubahan itulah setiap mood akan mengantarkan manfaatnya dalam dinamika kehidupan.

.............................

Bahwa semua hal dalam hidup ini “netral”. Hanya packagingnya saja yang bisa hadir sebagai mood positif atau negatif. Tapi dibalik semua itu sebenarnya sesensinya netral.Kalau kita bisa mengerti bahwa pikiran dan perasaan itu senantiasa berubah, dan sama-sama bersifat netral, maka kita tak perlu lagi terlalu berharap untuk menjadi positif selamanya. Mood negatif dalam kadar sedang justru bisa meningkatkan konsentrasi serta mengembangkan bentuk komunikasi yang lebih efektif.

.............................

Menekan atau memendam emosi negatif memang bukan cara yang dianjurkan, meskipun dari luar emosi negatif ini tidak terlihat, sehingga tidak mengganggu hubungan sosial dengan orang lain, tapi perasaan yang ditekan akan membuat jiwa tertekan. Namun meluapkan atau mengeksresikan emosi itu langsung ke sasaran juga tidak baik, mungkin bagi individu yang merasakan emosi negatif akan merasa puas, namun akan merugikan orang lain. Lalu bagaimana menyikapinya..?

..............................

Menurut apa yang disampaikan oleh Bapak Reza Gunawan, praktisi penyembuhan holistik, bahwa ada tiga langkahuntuk menyikapi perasaan apapun yang sedang hadir, tanpa berusaha mengubah ataupun mempertahankan. Saya menyebutnya PIN

...............................

P : Perhatikan

Perhatikan perasaan yang muncul dalam hati kita itu seperti cuaca, tak bisa kita kendalikan. Tapi jika kita memberikan perhatian penuh, maka kita tidak akan mudah hanyut olehnya.

..........................

I : Ijinkan

Biarkan dan ijinkan semua rasa negatif itu dirasakan sepenuhnya dalam hati, jika kita sedang merasa negatif. Kalau mood negatif tidak diijinkan, justru akan membuatnnya “nyangkut” dalam system hidup kita, bertumpuk-bertumpuk yang akhirnya menghambat energy yang bisa menjadi masalah/penyakit berat.

..............................

N : Nafas

Berhenti sejenak dengan penuh perhatian, hirup nafas dan rasakan nafas itu penuh ke dalam diri. Setelah itu dengan penuh perhatian, hembuskan dengan lepas. Bernafas dengan sengaja dan sadar dapat mengembalikan perhatian kita pada saat inidan melepaskan semua cengkeraman mental pada rasa negatif maupun positif, sehingga lebih rileks

..............................

Kemudian saya bertanya “apa untungnya dari bad mood itu sendiri? Kenapa tak perlu harus mengusirnya?. Keuntungan yang bisa di diambil maknanya dari sebuah bad mood itu adalah :

Meningkatkan konsentrasi

Berpikir lebih cermat dan hati-hati

Perhatian terhadap sekitar lebih meningkat

Mampu memberikan argumentasi tertulis dengan baik

Jarang tertipu

Membuat keputusan dengan lebih obyektif

Lebih sedikit melakukan kesalahan

Lebih mudah menghadapi situasi yang penuh tuntutan

...................................

Tulisan ini hanya sekedar sharing informasi, semoga bermanfaat.

~27 Januari 2014~

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun