Mohon tunggu...
Arya Ningtyas
Arya Ningtyas Mohon Tunggu... -

Perempuan biasa ikhtiar dalam kebaikan-Nya belajar lewat tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Pulang

5 Februari 2014   08:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:08 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari ini

aku berlari berkejaran

derap kaki beriringan

meniti jejak mencari gemerincing denting suara gelang kaki

gerimis turun menimang air

menikam nyali yang tinggal seujung jari

kerumun pasir bernyanyi merdu

menjemput anak ketam direjam rindu

menyimpan senyum di balik bebatu

anak ketam melesap, mengais langkah

menyusuri pasir yang entah berapa ia berjarak

sesekali menatap langit, hitam, pekat

mengingat arah jalan temukan rumahnya

anak ketam di rundung pilu

temui rumah kosong tak ada induknya

Gemuruh langit menggigil kelu

sebentar lagi akan membuncah

seekor emprit mungil bersayap biru

lintasi saga memutar penjuru

menyeret waktu pada sekeping kenangan

lembar demi lembar tertulis baris-baris cerita

tentang mimpi buruk,hujan panas, siang malam

mendekatlah, hujan kan reda

panas terik mengecup tanah tempat kita berdiri

kita kembali, bertumpu pada katingan masa

seperti lumpur dan tungkutertutup debu.

ujung pagi berselimut murung

seperti teluk rindukan biduk

Bau asin air laut menghampiriku

seolah masih mengenalku lama di tilam kembara

selalu ada ruang menyapa bagai dahulu

ternganga lepaskan kunci belenggu

selalu ada rindu sekedar lepaskan rasa

anak ketam singgah di beranda sebelum petang

sebelum cahaya bulan jatuh di bibir selokan

pandangi gerai rambut bapaknya yang sudah tak hitam

bawa sepasang denting gelang kaki

sebebas anak kupu-kupu bermain di ujung jerami

..............

Tulisan ini dipicu oleh   "Rumah"  Karya  Tantenya Leia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun