............................................................ Bicara tentang semanggi mungkin sebagian dari kita yang tinggal di Jakarta ini pastilah yang terpikir adalah jembatan semanggi yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Soekarno. Jembatan  ini disebut semanggi  karena dibangun di kawasan  karet semanggi, akan tetapi banyak juga yang mengatakan karena bentuknya yang seperti daun semanggi. Lain halnya ketika bicara tentang semanggi di Jawa Timur, yang terpikir adalah semanggi Suroboyo, konotasinya bisa lagu bisa juga makanan khas Jawa Timur, hampir mirip dengan pecel sih, tapi kulupan (sayuran nya adalah daun semanggi) biasanya dimakan dengan krupuk goreng pasir atau krupuk gendar. Tak hanya itu, daun semanggi ternyata juga bisa dimasak jadi sayur bening, seperti yang dimasak ibuku hari ini. Sayur bening semanggi + jagung muda, soal rasa... dijamin enak dan seger. Semanggi atau (green claver) adalah sejenis tumbuhan paku air (salvinialis) dari marga atau spisies (marsiela), di negeri kita sangat mudh diperoleh dan ditemukan di sawah, pematang sawah atau di tepi saluran irigasi. Bicara tentang semanggi juga ada filosofinya menurut orang Jawa. Filosofi yang dimaksud semanggi adalah simbol persatuan, dalam bahasa Jawa biasa disebut "suh" atau pengikat sapu lidi. Tanpa "suh" sebatang lidi akan mudah patah. Tumbuhan marga ini khas, bentuknya yang menyerupai payung yang tersusun dari empat anak daun yang berhadapan. Tak hanya itu, semangggi ternyata juga memiliki banyak manfaat, diantaranya adalah sebagai penurun panas, sembuhkan darah tinggi, sesak nafas dan juga obat bagi orang yang mendengkur (ngorok), untuk yang sakit gigi bisa dijadikan sebagai obat kumur. Terlebih daripada itu, daun semanggi juga memberikan manfaat lebih untuk kesehatan wanita, menurut yang pernah say abaca di salah satu media bahwa dari hasil penelitian daun semanggi diteahui mengandung isoflavon. Isoflavon adalah zat aktif yang mengandung hormone esterogen dari bahan tumbuhan yang bika dikonsumsi teratur, daun semanggi akan mengurangi gejala klinis yang muncul sebelum dan saat masuk tahap menopause serta meningkatkan kualitas tulang hingga terhindar dari osteoporosis. Lazimnya daun semanggi memiliki 4 lengkung daun, meskipun adakalanya terdapat 5 lengkung, tetapi itu sangat ajrang ditemukan. Menurut cerita ibuku, konon ketika kita menmukan daun semanggi berlengkung 5 lalu menempatkanya pada buku katanya akan menjadi orang yang pinter.. Hahaha... rasanya itu hanya mitos. Dan jika diantara kita percaya mitos ini boleh boleh saya, satu pesan saya.. kalau sudah pinter jangan minteri yang lain.... Salam Kompasiana... ~Gambar : dari Google~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H