Mohon tunggu...
Arya Ningtyas
Arya Ningtyas Mohon Tunggu... -

Perempuan biasa ikhtiar dalam kebaikan-Nya belajar lewat tulisan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[DEAR PPA] Lelaki Puisi

1 Maret 2015   05:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja  mengepak di ujung malam
ketika pagiku kehilangan kata
debar rasa masih segar di taman rindu
yang kita tulis di hening malam
berhayal tentang beranda sunyi
hanya ada aku dan kamu
berdua mencumbui waktu
dengan asa yang bergelora

******

Mengalirlah serupa huruf-huruf
usah biarkan hati beranting gelisah
kosong adalah isi
diam bukan berhenti
ijinkan ku kecup ranum bibirmu
biarkan cinta menari dan singgah
dalam getar mantra serupa majas
begitu katamu dengan tatapan yang tak mampu ku terjemahkan

----------------

Tetaplah disini bersama sepotong senja
berdua cumbui sebait ilusi
hingga ku temukan seutas arti
gerimis turun serasa berlari
beningnya jatuh di ujung alismu
yang tak mampu ku lupa
remahan kata dan lumar senyummu
yang tak mampu ku tanya
akankah cinta membelai kita ?
dengan nada yang terbata-bata

-------------------

Selalu ada puisi diantara nafas yang tersaruk
waktu bergulir sesuai alurnya
hadirmu  lupakan kenangan
hadirmu tumbuhkan mimpi
yang ku kubur pada galian terdalam
hadirmu tepiskan kesunyian

Jakarta, 28 Februari 2015

No urut : 41

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun