Senja mengepak di ujung malam
ketika pagiku kehilangan kata
debar rasa masih segar di taman rindu
yang kita tulis di hening malam
berhayal tentang beranda sunyi
hanya ada aku dan kamu
berdua mencumbui waktu
dengan asa yang bergelora
******
Mengalirlah serupa huruf-huruf
usah biarkan hati beranting gelisah
kosong adalah isi
diam bukan berhenti
ijinkan ku kecup ranum bibirmu
biarkan cinta menari dan singgah
dalam getar mantra serupa majas
begitu katamu dengan tatapan yang tak mampu ku terjemahkan
----------------
Tetaplah disini bersama sepotong senja
berdua cumbui sebait ilusi
hingga ku temukan seutas arti
gerimis turun serasa berlari
beningnya jatuh di ujung alismu
yang tak mampu ku lupa
remahan kata dan lumar senyummu
yang tak mampu ku tanya
akankah cinta membelai kita ?
dengan nada yang terbata-bata
-------------------
Selalu ada puisi diantara nafas yang tersaruk
waktu bergulir sesuai alurnya
hadirmu lupakan kenangan
hadirmu tumbuhkan mimpi
yang ku kubur pada galian terdalam
hadirmu tepiskan kesunyian
Jakarta, 28 Februari 2015
No urut : 41
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H