Mohon tunggu...
tauviq nawar
tauviq nawar Mohon Tunggu... -

jurnalis, pernah coba nerbitin koran sendiri tapi nggak bertahan karena kurang modal. lagi cari investor yang tertarik, belum ketemu. Jadi gabung ke kompasiana, habis tangan gatal juga pengen nulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kini Dia Anggota DPR

24 November 2009   09:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:12 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ini cerita tentang seorang yang pernah menjadi teman dekat saya. Saya mengenalnya ketika pertamakali diterima bekerja di sebuah media di Jakarta. Media kecil, semacam bulletin yang memuat berita-berita ekonomi. Karena satu kantor, lama-lama kami jadi akrab.

Sekitar empat tahun kami bekerja di media tersebut. Karena terjadi sesuatu kami kemudian dikeluarkan bersama dua orang teman lainnya. Kami kemudian nekat membuka perusahaan sendiri, di bidang event organizer, dengan fokus pada penyelenggaraan seminar. Tapi perusahaan itu hanya bertahan setahun.

Usai itu kami kemudian menganggur. saya sempat pisah rumah dengan istri karena persoalan ekonomi, teman saya malah sampai bercerai karena hal itu. Saya kemudian tinggal di rumahnya (maksudnya rumah ibunya), tidur satu kamar, kemana dia pergi saya ada, dan kemana saya pergi dia ada. Persahabatan kami sangat akrab, sudah seperti saudara sendiri.

Kemudian saya rujuk kembali dengan istri, teman saya malah dapat istri baru. Saya pinda rumah dan teman saya juga tinggal di rumah kontrakan, karena dia takut ibunya akan merecoki perkawinannya yang kedua ini.

Saya kemudian kmbali bekerja di salah satu media di Jakarta, Teman saya juga dapat pekerjaan di media lain, ketika itu memang lagi banyak koran baru yang diterbitkan. Sejak itulah saya tertinggal jauh dari dia.

Teman saya memang punya talenta dalam meloby orang atau pejabat. Dia kemudian dekat dengan sejumlah pejabat negara pejabat bumn dan mantan pejabat negara dan pengusaha sukses. Dengan cepat dia melakukan panetrasi kemana-mana dan dalam waktu singkat dia sudah jadi orang kaya. Saya dengar-dengar dia sering melakukan black mail, dan setahu saya dia memang ahli di bidang itu selain punya keberanian dan nyali.

Lalu pada pemilu 2009 dia ikut pemilu legislatif dan berhasil mendapat kursi. Sekarang dia sudah duduk di DPR. Saya berharap dan berdoa semoga dia sukses mengemban amanat rakyat. memperjuangkan kepentingan rakyat. Namun jauh di lubuk hati ada sedikit kekhawatiran, dia akan memainkan lagi peran yang pernah dilakukannya.

Kalau dulu dia bisa berhasil, itu karena dia bukan siapa-siapa, hanya seorang wartawan yan tidak siap untuk bersikap idealis di tengah arus materialisme ini. Tetapi sekarang dia sudah jdi anggota dewan yang terhormat. Tentu sepak terjangnya akan disorot dan bisa saja disadap oleh KPK. Kalau dia masih meneruskan gaya lamanya, saya khawatir dia akan berakhir di hotel pordeo seperti beberapa anggota dewan sebelumnya. Dan itu mungkin sekali, karena dia memang punya talenta dan keberanian untuk melakukannya.

Mudah-mudahan dia sudah merasa cukup dengan apa yang telah diraihnya hari ini dan bersyukur atas segala nikmat yang Allah limpahkan kepadanya. Mudah-mudahan dia tidak tergoda, karena kabarnya godaan materi di DPR itu sangat besar.

Saya akan selalu mengenangnya sebagai sahabat yang menyenangkan, meski dia mungkin tak pernah mngingat saya lagi.

Maaf saya tak ingin menyebut namanya.

Salam kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun