Mohon tunggu...
tauviq nawar
tauviq nawar Mohon Tunggu... -

jurnalis, pernah coba nerbitin koran sendiri tapi nggak bertahan karena kurang modal. lagi cari investor yang tertarik, belum ketemu. Jadi gabung ke kompasiana, habis tangan gatal juga pengen nulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ini Cerita Lain tentang Satpol PP

16 April 2010   09:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:46 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pecah perang antara Sapol PP dengan masyarakat di makam Mbah Priok Koja, aku jadi teringat kejadian kira-kira sebulan yang lalu. Tanggal pastinya, aku lupa. Tetapi aku ingat aku pergi ke Bandara Suta, di bagian cargo (pengiriman barang) untukmenemani teman ku, menemui seseorang di sana.

Orang yang ditemui temanku itu adalah orang yang menguasai seluk beluk pengiriman barang (ekspor, impor dan domestik) via udara. Setelah bertemu dengan orang tersebut, lalu kami meluncur kesebuah gedung perkantoran di bilangan Cawang, Jakarta Timur. Temanku itu lalu memperkenalkan orang itu kepada seorang ibu pengusaha.

Dari pembicaraan mereka aku tahu bahwa ibu pengusaha itu ingin memakai jasa orang bandara itu untuk mengurus impor senjata gas. Menurut ibu pengusaha itu, pihaknya sudah memesan pistol gas untuk sebuah instansi di Bengkulu dan barang itu siap masuk ke Indonesia.

Mau tahu instansi apa yang memesan pistol gas itu?  Satpol PP. Menurut keterangan atau pembicaraan ibu pengusaha itu dengan orang bandara, pihaknya akan mengimpor senjata gas untuk keperluan Satpol PP seluruh Indonesia. Konon katanya sudah ada surat dari Mendagri ke Pemda-Pemda, mungkin semacam instruksi gitu. Dan Satpol PP Bengkulu adalah pilot project dari rencana tersebut.

Ketika itu aku tidak berpikir apa-apa. Aku hanya menemani seorang sahabat yang dimintai tolong oleh ibu pengusaha itu untuk mencari orang yang biasa mengurus dokumen impor seperti itu.  Tetapi sekarang aku jadi kepikiran.

Jika memang ada rencana Depdagri untuk mempersenjatai Satpol PP dengan pistol gas, apa jadinya nanti kalau terjadi bentrok dengan masyarkat. Bisa-bisa Satpol PP tambah petantang petenteng. Bisa tambah gawat kejadiannya dibanding bentrok di Koja. Aku sendiri tidak tahu perkembangan rencana impor pistol gas itu, apa sudah terealisir atau belum.

Jika apa yang pernah aku dengar itu benar, ada baiknya kebijakan itu ditinjau kembali. Aku pikir sangat berbahaya mempersenjatai Satpol PP dengan pistol gas itu.

Salam kompassiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun