Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa atau aset yang dimiliki negara Indonesia. Bahasa hanya tidak berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai simbol di persatuan suku, budaya, dan bahasa daerah yang ada di Indonesia. Dari 700 bahasa yang ada di Indonesia, bahasa Indonesia berperan sebagai penghubung yang mempersatukan masyarakat dari Sabang sampai Merauke.
Sejarah mencatat, bahasa Indonesia sebelumnya berasal dari bahasa Melayu yang menjadi lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara. Bahasa Melayu dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Saat itu, bahasa Melayu digunakan juga sebagai bahasa perdagangan oleh para pedagang dari luar Nusantara.
Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, faktor karena kurangnya pemahaman penggunaan bahasa baku dan tidak baku. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih mencampuradukan penggunaan bahasa baku dan tidak baku. Ragam bahasa baku merupakan ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma. Ragam bahasa tidak baku adalah ragam yang tidak dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
Fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi masyarakat baik dalam bentuk lisan maupun tertulis yang dapat mengekspresikan diri dan sarana untuk kontrol sosial sehingga fungsi bahasa sangat beragam. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi, selain itu, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern terutama kaum remaja, maka perlu adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional yang menjadi karakter bangsa, bahasa persatuan dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan.
Generasi muda kurang tertarik mempelajari bahasa Indonesia karena beberapa faktor:
- Mereka menganggap bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari yang tidak perlu dipelajari lebih lanjut.
- Pengaruh media asing dan teknologi membuat bahasa asing, terutama bahasa Inggris, lebih menarik dan dianggap lebih relevan.
- Metode pengajaran yang monoton dan kurang interaktif menyebabkan kebosanan dalam belajar bahasa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H