Pastinya kalia pernah mendengar celotehan dari banyak orang tentang cinta, bukan begitu? Orang-orang selalu bilang, "Setidaknya kamu harus merasakan jatuh cinta sebelum kamu mati." Terdengar sadis, tapi mungkin mereka benar. Kata mereka sih cinta itu indah, rasa suka, duka, manis, asam, pahit dari hubungan cinta itu harus dilalui setidaknya sekali seumur hidup. Apakah benar seperti itu?
Aku tak percaya apa itu cinta, tapi sejak aku bertemu dengannya, kurasa semua wejangan ayah dan ibuku terlupakan begitu saja. Lembut rasanya kala aku terus memandangi wajah tampannya, meski dari jarak yang begitu jauh. Tubuhku juga merinding ketika aku melihatnya menari dengan begitu hebatnya menguasai panggung. Ternyata, kekuatan cinta sebegitu hebatnya.
Rasanya waktu di sekitarku menjadi terhenti, memberiku banyak ruang untuk terus mengagumi eksistensinya. Ini adalah sihir! Tubuhku terasa jauh lebih ringan dan aku menjadi bersemangat setiap harinya.
Berdasarkan ciri-cirinya, aku memang sedang jatuh cinta, tapi aku tak mengerti bagaimana cara mencintai seseorang. Bukankah semua akan terasa lebih mudah jika dia juga mengajarkan padaku bagaimana cara mencinta?
Cinta itu, aku juga ingin melakukannya. Aku ingin berpacaran, tapi hanya dengannya. Bila digambarkan, dia adalah gambaran sempurna seorang pangeran dari buku dongeng.
Aku juga ingin berjalan berdua seperti yang kulihat setiap harinya di jalanan. Aku juga ingin tanganku bertaut erat dalam genggamnya. Saling menyuapi dan juga menjahili satu sama lain. Jika ditanya, aku benar-benar ingin merasakan cinta, aku ingin jatuh cinta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H