Mohon tunggu...
Queenara
Queenara Mohon Tunggu... Lainnya - ⊂⁠(⁠(⁠・⁠▽⁠・⁠)⁠)⁠⊃

Sastra😾

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Aku Bebas

26 September 2023   21:18 Diperbarui: 26 September 2023   21:27 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, keberanian dan rasa percaya diriku terkumpul. Berdiri tegak dan menghiraukan semuanya. Mereka berdiri di hadapanku, layaknya anjing yang ganas yang siap menggonggong saat itu juga. Tidak, kali ini aku tidak akan jatuh kembali. Seluruh emosi yang bergejolak dalam diri, aku sedang berperang melawannya.

Bertukar. Kini aku lah sang anjing penggonggong. Tak peduli siapa pun yang sedang kuhadapi, aku akan menggigit, mengoyak, dan menghancurkan mereka. Tak akan kubiarkan mereka berbicara yang buruk tentangku, sudah cukup semua rasa frustrasi yang kuterima selama ini.

Kemarahanku sudah tidak bisa dijelaskan. Mentalitasku sedang tidak normal. Pubertas tak bisa dijadikan alasan, ini murni kemarahanku.

Dalam gelapnya raungan amarah, suatu cahaya kian datang mendekat. Datang seseorang yang mengaku teman dan mengulurkan tangannya padaku. Apakah ini nyata? Apakah Tuhan mendengar doaku?

"Hai, aku temanmu. Genggam tanganku dan aku akan menarikmu keluar dari belenggu monokrommu," ucapnya dengan senyum yang menenangkan.

Tanpa rasa ragu dan curiga, aku menggapai ulurannya. Detik itu juga semua pandangan monokromku perlahan memiliki warna. Sudut bibirku terangkat, tak kusangka aku dapat melihat dunia yang penuh warna lagi.

"Aku Ian, mulai sekarang kita berteman. Ceritakanlah apa yang ingin kamu ceritakan, tertawalah dengan bebas, dan menangislah di pundakku."

Air mata tak terbendung, dengan sigap aku pun memeluk Ian dan berterima kasih padanya karena telah sudi menjadi temanku.

"Namaku Reyhan. Terima kasih banyak, Ian. Kamu teman pertamaku dan satu-satunya temanku di sekolah ini!"

Ian menggeleng dan berkata, "Aku membawa teman-temanku juga, jadi aku bukanlah satu-satunya."

Yang disebut muncul dari belakang Ian. "Kita juga ingin dipeluk oleh teman baru kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun