Mohon tunggu...
Ayu Putri Savina Al hanif
Ayu Putri Savina Al hanif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Seorang perempuan yang cinta akan ilmu pengetahuan dan ingin mengabdikan diri dalam perkembangan ilmu pengetahuan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Strategi Inovatif Pemerintah : Pendekatan Gratis di Hari Ulang Tahun dalam Peningkatan Partisipasi Medical Check-Up

14 Desember 2024   10:09 Diperbarui: 24 Desember 2024   18:07 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa prevalensi  penyakit seperti TBC, diabetes, kanker serviks, kanker payudara, dan sebagainya masih di angka yang tinggi.  Data Global Cancer Statistic (Globocan) tahun 2020, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Sementara itu, untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22 ribu jiwa kasus. Pada tahun 2023 tercatat 820.789 kasus TBC ditemukan di Indonesia. Tingginya prevalensi tersebut tidak terlepas dari kurangnya tindakan preventif dan deteksi dini. Program Jaminan Kesehatan Nasional memberikan persyaratan ketat dalam menanggung biaya medical check-up (pemeriksaan kesehatan dasar) untuk deteksi dini sehingga masyarakat cenderung baru menerima pelayanan kesehatan setelah terjadi gejala atau di fase kritis. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) membatasi pemeriksaan berdasarkan faktor risiko sehingga hanya orang dengan status berisiko tinggi akan lebih mudah mendapatkan fasilitas tersebut. Hal ini menimbulkan keengganan bagi masyarakat untuk melakukan medical check-up dengan JKN.

Fasilitas kesehatan dasar di tingkat pertama yakni puskesmas, klinik, atau dokter pribadi yang terjamin dalam program Jaminan Kesehatan Nasioanal sudah cukup memadai untuk melakukan medical check-up. Namun, masyarakat memiliki minat rendah dalam melakukan pemeriksaan kesehatan dasar. Hanya 22,2 % penduduk dewasa di Indonesia yang rutin mengontrol gula minimal check-up satu tahun sekali. Padahal diabetes menjadi salah satu penyakit dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Penyakit lainnya dengan prevalensi kematian tinggi seperti kanker payudara bahkan, minat pemeriksaannya berada dibawah 5% (Survei Kesehatan Indonesia, 2023). 

Tahun ini Indonesia memulai awal kepemimpinan baru. Ada banyak program yang direncanakan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam bidang kesehatan, salah satunya program medical check-up gratis saat ulang tahun. Masyarakat Indonesia berhak mendapatkan pemeriksaan kesehatan gratis yang dilakukan saat ulang tahun. Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa, program ini akan diintegrasikan dengan aplikasi SatuSehat. Program ini di desain dengan memfokuskan skrining berdasarkan empat golongan usia yaitu : Balita, Remaja, Dewasa, dan Lansia. Jenis medical check-up disesuaikan sesuai dengan kasus penyakit yang paling banyak terjadi di golongan usia tersebut. 

Hal menarik dari program ini adalah menekankan kalimat gratis khusus yang berulang tahun. Tentunya, medical check-up ini bisa berarti hadiah dari pemerintah untuk warga negara yang sedang berulang tahun. Dalam dunia marketing istilah gratis atau promo ekstra saat berulang tahun sudah sering digunakan dan hasilnya mereka berhasil menggait minat konsumen. Teori Efek Gratis (Zero Price Effect) oleh Dan Ariely, seorang profesor psikologi dan ekonomi perilaku menyatakan bahwa masyarakat tertarik mencoba hal gratis karena manusia cenderung menghindari kerugian dan tawaran gratis menjadi sebuah peluang tanpa risiko. Sementara itu, B.F Skinner dalam psikologi behavioristik menjelaskan pemberian insentif atau kekhususan seperti, hari ulang tahun bisa mendorong manusia bertindak. Kalimat 'Gratis' untuk yang berulang tahun menjadi sebuah kekuatan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Strategi ini merupakan kebijakan inovatif yang bisa menggait partisipasi masyarakat.

Selain itu, kebijakan ini akan didukung dengan integrasi aplikasi SatuSehat. Aplikasi SatuSehat ini membantu mengorganisir dan menyebarluaskan informasi secara efisien. Kebijakan ini juga menjadi ajang promosi digitalisasi dalam bidang data kesehatan (rekam medis digital). Data kesehatan masyarakat berperan sangat penting dalam penentuan arah kebijakan pemerintah selanjutnya. Penerapan program ini akan membantu pemerintah lebih mudah mendapatkan data kesehatan masyarakat secara akurat dan menentukan arah kebijakan dengan sesuai. Secara tidak langsung program ini akan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kondisi tubuhnya sekaligus peningkatan kesadaran dalam menjaga kesehatan.

Tentunya masih terdapat beberapa tantangan dalam kebijakan ini, seperti anggaran, jumlah masyarakat Indonesia yang mencapai ratusan juta, kesenjangan akses, sosialisasi kurang, risiko penyalahgunaan program, dan sebagainya. Akan tetapi, tantangan ini bisa diatasi dengan komitmen kuat dari pemerintah. Permasalahan anggaran dapat secara bertahap ditangani melalui kerjasama dengan lembaga swasta, kementrian lain, serta lembaga internasional yang berpotensi mendukung program ini. Jumlah masyarakat yang besar bisa diatasi dengan memulai pelaksanaan  secara bertahap di daerah dengan kualitas kesehatan yang kurang. Pelayanan kesehatan yang masih belum merata di Indonesia dapat ditingkatkan melalui penyediaan mobil kesehatan serta penugasan petugas kesehatan untuk menjangkau masyarakat secara langsung. Peran kader kesehatan dan pemerintah desa sangat diperlukan untuk mempromosikan kebijakan ini kepada masyarakat yang belum terjangkau teknologi informasi. Risiko penyalahgunaan program ini dapat diminimalkan melalui validasi data yang akurat dan integrasi teknologi data.

Pada akhirnya, program ini memberikan harapan baru terhadap peningkatan kualitas kesehatan di Indonesia. Pengetahuan masayarakat tentang kondisi tubuh mereka akan meningkatkan kesadaran pola hidup sehat, hal ini yang nantinya meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, pemerintah akan memperoleh data kesehatan masyarakat dengan lebih akurat untuk merumuskan kebijakan yang efektif dan efisien. Sebagai warga negara, saya berharap program ini dapat berjalan dengan baik tanpa unsur politik atau menjadi ladang keuntungan bagi pemegang kepentingan. Masyarakat juga hendaknya menyambut program ini dengan sukacita dan berpartisipasi aktif sehingga terwujud Masyarakat Indonesia yang sehat.

Apakah Anda siap menerima hadiah ulang tahun ini dan berkontribusi pada kesehatan Indonesia?

REFERENSI

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.(2023). Survei Kesehatan Indonesia 2023 [Data set]. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/laporan-tematik-ski/

Redaksi Sehat Negriku.(2024).Kanker Masih Membebani Dunia. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/blog/20240506/3045408/kanker-masih-membebani-dunia/#:~:text=Tahun%202020%20saja%2C%20menurut%20data,pada%20tahap%20lanjut%20ketika%20dideteksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun