Mohon tunggu...
Alex Pandang
Alex Pandang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Freelance Writer

Freelance Writer

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pilih Mana Menjadi Kaya atau Tetap Kaya?

7 Oktober 2023   11:21 Diperbarui: 7 Oktober 2023   11:33 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kita sudah banyak mendengar atau membaca bahwa ada sejuta cara untuk menjadi kaya bukan? Bahkan hari-hari ini kalau kita dengan sungguh-sungguh mau belajar maka kita akan dengan mudah dapat mengakses secara gratis di internet informasi soal bagaimana langkah-langkah untuk bisa cepat menjadi kaya.

Sayangnya, berbeda dengan cara untuk menjadi kaya yang caranya ada jutaan itu, Rupanya cara agar tetap menjadi kaya ternyata justru hanya ada sedikit. Dan lebih ironinya lagi cara untuk mempertahankan kekayaan justru jarang dibahas.

Dalam tulisan kali ini kita akan mulai dengan kisah hidup dari seseorang yang bernama Jess Livermore. Jess Livermore adalah seorang pedagang saham terkenal yang lahir pada tanggal 26 Juli 1877 di South Acton, Massachusetts, Amerika Serikat.


Jess Livermore tumbuh dalam keadaan ekonomi yang sulit. Ayahnya adalah seorang petani yang menghadapi kesulitan keuangan, dan Jess harus bekerja sejak usia muda untuk membantu mendukung keluarganya. Pada usia 14 tahun, ia meninggalkan sekolah untuk bekerja sebagai pelayan di sebuah hotel lokal. Meskipun pekerjaannya sulit, Jess tidak pernah kehilangan minatnya pada dunia keuangan.

Dalam pekerjaannya sebagai pelayan di hotel itulah, Jess sering mendengar obrolan dari para tamu hotel tentang bagaimana mereka bermain di pasar perdagangan saham. Cerita orang-orang itu membuat ketertarikan Jess tumbuh. Jess kemudian mulai belajar dari membaca buku-buku tentang pasar saham dan analisis teknis dunia saham. Dengan ketekunan dan tekad yang kuat, Jess mempelajari strategi perdagangan dan mulai berlatih dengan uang sungguhan. Ia akhirnya berhasil masuk ke dunia trading yang kala itu belum terlalu banyak orang yang mengetahuinya. Singkat cerita diumur 30 tahun saja Jess sudah menjadi salah trader bursa saham dengan jumlah kekayaan setara 100juta US Dollar. Jess berhasil menjadi salah satu trader sukses di awal abad ke 20 kala itu.

Pada tahun 1929 tepatnya di bulan Oktober sebuah kejadian besar menimpa Amerika, bursa saham jatuh, memicu depresi besar hampir di seluruh daratan Amerika. Lebih dari sepertiga nilai bursa saham hilang hanya dalam satu minggu saja. Kejadian ini kemudian dikenang dengan nama Black Monday, black Tuesday dan Black Thursday. Banyak trader besar jatuh bangkrut hanya dalam hitungan jam saja! Saking parahnya pada tanggal 29 Oktober koran-koran dan radio memberitakan banyak trader di kota New York yang nekat mengakhiri hidupnya karena depresi! Sungguh tragis.

Sementara hari itu, Dorothy istri Jess livermore sangat kuatir dengan keadaan suaminya. Ia bersama anak-anak mereka gusar dan mondar-mandir di ruang tamu dengan begitu gusar menunggu kabar dari suaminya sebab, berita soal bunuh diri para trader begitu menghantuinya di hari itu. Bahkan ibu Dorothy telah bersembunyi dengan isak tangis dan mulai berteriak-teriak di kamar lainnya karena belum mengetahui apa yang terjadi dengan Jess livermore menantunya.

Jam 7 malam, Jess tiba di rumah. Ia masuk dan berhenti sejenak dengan kepala tertunduk. Ia terkejut melihat betapa wajah istri dan anak-anaknya begitu tegang. Ia tidak mengetahui apa yang terjadi dengan keluarganya sepanjang hari itu.

Ia kemudian memberitahukan kepada keluarganya bahwa ia mengambil posisi short melawan bursa saham. Ia bertaruh bahwa saham akan turun.

"Jadi, kita tidak akan hancur dan bangkrut seperti para trader yang bunuh diri itu?" Tanya Dorothy. Jess menjawab "Tidak sayang. Justru ini adalah kemenangan terbesar sepanjang saya menjadi trader bursa saham" katanya. Dorothy berlinang air mata dan segera berlari ke kamar lainnya untuk memberitahu ibunya bahwa keluarga mereka baik-baik saja bahkan semakin kaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun