Kesehatan gigi dan mulut  pada lansia perlu mendapat perhatian dari berbagai lapisan masyarakat. Kesadaran pentingya kesehatan gigi khususnya bagi masyarakat lanjut Usia ( Lansia ) memerlukan upaya-upaya konkret tidak hanya melalui penyuluhan-penyuluhan konvensional yang sudah terlalu sering dilakukan. Penyuluhan yang disertai pendampingan kepada masyarakat secara langsung lebih relevan karena dengan cara seperti itu masyarakat lebih konkret dalam berfikir dan bertindak, para lansia lebih mengetahui hal-hal apa yang perlu mereka lakukan agar tetap kesehatan gigi dan mulutnya terjaga.
Metode edukasi masyarakat dan pendampingan langsung telah diimplementasikan dengan baik oleh Tim dari Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDGS) Prostodonsi, Konservasi dan periodonsi Universitas Hasanuddin di Kabupaten Bantaeng tepatnya di Kecamatan Bisappu dan Kecamatan Uluere pada tanggal 22-23 Juli 2018 . Kegiatan pengabdian ini berbentuk Tindakan Preprostetik dan Pelatihan Pembuatan Pembersih Gigi Tiruan Dari Infusa Daun Mangrove( avicennia marina) Pada masyarakat Lansia.
Tindakan Preprostetik adalah tindakan untuk mempersiapkan kondisi mulut seseorang atau pasien agar jaringan gigi, tulang rahang dan jaringan mukosa mulut yang ada dalam kondisi sehat dan adekuat untuk dibuatkan gigi tiruan, sehingga gigi tiruan sebagai perawatan rehabilitasi sistem stomatognasi dapat berfungsi dengan baik dan tetap sehat.
Pada kegiatan tersebut  khususnya di kecamatan Bisappu selain pelayanan tindakan preprostetik, masyarakat lansia diberikan pengetahuan sejak dini perihal pentingnya membersihkan gigi tiruan agar tetap sehat untuk dipakai. Gigi tiruan lepasan sebaiknya rutin dibersihkan oleh pemakainya dengan cara yang benar. Dan seiring perkembangan inovasi kesehatan gigi dan mlut, tim dari FKG UNHAS pada acara tersebut memperkenalkan metode pembuatan pembersih gigi tiruan dari bahan alami infusa daun mangrove ( Aciennia marina).
Pembersih gigi tiruan berbahan alami ini tentu lebih murah dan terjangkau bagi masyarakat, proses pembuatanya yang sederhana, dan bahan bakunya mudah didapatkan. Infusa daun mangrove dapat menghambat pertumbuhan bakteri streptococcus mutans dan jamur candida albicans dan menurut Krisnata AB bahwa bahan alami ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri mixed periodontal pathogen.
Dinas Sosial Bantaeng sebagai mitra positif dalam kegiatan ini, yang secara kebetulan memiliki program khusus kepada lansia yaitu : Asisten Lanjut Usia terlantar ( ASLUT) dan Program keluarga Harapan ( PKH), sehingga sinergisitas yang terbentuk yaitu bekerjasama memberikan penyuluhan yang menunjang hidup sehat bagi lansia. Dan akhirnya kegiatan tersebut sukses dengan  jumlah pasien/ peserta 63 orang di Kecamatan Bisappu dan 21 orang di Kec.Ulu Ere.
Ketika siang menjemput, dan matahari berada pada titik teratas, Ulu ere masih diselimuti oleh udara yang hangat. Kami Peserta Baksos Pengabdian segera pamit kepada aparat kecamatan dan juga para pasien yang telah kami rawat. Harapan kami tentu masyarakat lebih memahami bahwa usia harapan hidup yang berkualitas senantiasa diiringi oleh kesehatan gigi dan mulut yang juga terjaga dengan baik, sehingga asupan gizi bagi Lansia juga terpenuhi sebagaimana mestinya, Semoga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H