Mohon tunggu...
Khusfatun Khasanah
Khusfatun Khasanah Mohon Tunggu... -

saya harus terus belajar, pantang menyerah...Go..........

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PERPUSTAKAAN SEKOLAH MASIH DIPANDANG SEBELAH MATA

4 Desember 2010   04:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:02 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Salah satu sarana dalam menunjang proses belajar dan mengajar di sekolah adalah perpustakaan. Perpustakaan di sekolah dewasa ini bukan hanya merupakan unit kerja yang menyediakan bacaan guna menambah pengetahuan dan wawasan bagi murid tetapi juga merupakan bagian integral dari proses pembelajaran. Artinya, penyelenggaraan perpustakaan sekolah harus sejalan dengan visi dan misi sekolah dengan mengadakan bahan bacaan yang bermutu sesuai kurikulum, berkaitan dengan bidang studi dan kegiatan penunjang lainnya.

Namun, kebanyakan dari kita mungkin beranggapan bahwa perpustakaan adalah tempat menyimpan dan meminjam buku baik untuk dibaca di tempat umum maupun dibawa pulang dengan menggunakan kartu anggota perpustakaan. Dalam benak sebagian orang awam terlintas bahwa perpustakaan terdiri dari rak-rak dengan tumpukan buku yang tersusun rapi, tetapi untuk saat ini perpustakaan tidak hanya terdiri dari tumpukan buku pada rak sebab perpustakaan dewasa ini bisa menyediakan layanan audio-visual, film slide microfilm dsb.

Bahkan dengan membanjirnya informasi dalam skala global, perpustakaan sekolah diharapkan tidakhanya menyediakan buku-buku tetapi juga menyediakan sumber informasi lainnya seperti audio-visual dan multimedia serta akses internet untuk menambah dan melengkapi pengetahuan anak.

Dari hal tersebut sebaiknya pustakawan sekolah dan guru menyikapinya dengan professional bijaksana. Selain itu, sebaiknya pihak sekolah terutama guru mengajarkan kepada murid untuk dapat mengenali berbagaijenis informasi yang diperlukan dan menelusurinya melalui sumber informasi tersebut. Dengan program tersebut murid diarahkan memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah melalui informasi yang diperolehnya. Kemampuan ini kelak akan bermanfaat di kemudian hari dalam meniti perjalanan kinerjanya.

Akan tetapi kondisi di lapangan menunjukkan kenyataan yang ironis. Sebagai besar di Kabupaten-Kabupaten pinggiran, terutama di Kabupaten Kebumen belum memiliki perpustakaan yang standar mengikuti perkembangan zaman dan IPTEK, bahkan ada sekolah yang sama sekali belum memiliki perpustakaan. Bagaiamana peserta didik mendapatkan informasi dan pengetahuan yang memadai kalau sumber belajarnya sangat minim????

Berbagai kondisi keprihatinan perpustakaan sekolah kita antara lain, masih banyak ruang perpustakaanyang belum standar atau bahkan belum memiliki ruang perpustakaan sendiri; koleksi buku yang sangat minim; pengelola perpustakaan yang belum memiliki kompetensi yang diharapkan, bahkan ada perpustakaan yang belum dikelola oleh tenaga khusus dan katalogasi buku belum berjalan. Guna mewujudkan perpustakaan yang representative, sudah saatnya sekolah menempatkan perpustakaan sebagai bagian yang penting dari penyelenggaraan sekolah dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam pelaksanaannya sekolah harus bekerja sama dengan orang tua murid dan pihak yang terkait lainnya untuk menindaklanjutinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun