Mohon tunggu...
Sian Raja Turi
Sian Raja Turi Mohon Tunggu... -

Mantan Aktivis 1998

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gereja di Gaza Tampung Pengungsi Muslim Palestina

25 Juli 2014   03:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:18 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengungsi Palestina di Gereja Santo Porphyrius (Foto:Al Monitor)

Pengungsi Palestina di Gereja Santo Porphyrius (Foto:Al Monitor) Seperti setetes embun di tengah gurun pasir yang tandus nan gersang, hanya kata-kata tersebut yang dapat menggambarkan berita tersebut di atas. Berita tersebut begitu menyejukkan hati, menggambarkan bagaimanakah sebenarnya persaudaraan diantara sesama rakyat Palestina tanpa memandang perbedaan agama yang mereka anut dan yakini. Sungguh sebuah kebersamaan yang luar biasa, bagaimana rakyat Palestina saling bahu-membahu dalam menghadapi gempuran dari negara Israel. Berbanding terbalik dengan berita yang selalu disiarkan oleh kebanyakan media di Indonesia, bahwa seakan-akan yang terjadi di Palestina adalah perang antar agama. Salah satu yang paling memuakkan adalah berita yang selalu disiarkan oleh salah satu televisi swasta yang mendapat gelar kehormatan "TV O'ON" dimedia sosial. Siaran televisi yang satu ini cenderung provokatif sekaligus tendensius dalam menggambarkan perang yang terjadi di Jalur Gaza, Palestina, yang mana pemberitaannya dapat memecah belah kerukunan umat beragama di Indonesia. Demikian juga pemberitaan beberapa media online seperti : 4lr4hma, VO4 I, Su4r4 I dan media kompatriotnya yang lain dapat memicu perpecahan di kalangan umat  berbeda agama yang kurang mendapatkan berita yang berimbang. Dibawah ini, berita yang dicuplik dari http://international.okezone.com/read/2014/07/23/412/1016741/gereja-di-gaza-tampung-pengungsi-pengungsi-muslim-palestina GAZA - Agresi Israel di Gaza meninggalkan duka mendalam bagi warga Palestina. Tidak hanya kehilangan nyawa, warga Palestina yang selamat harus tega melihat rumah mereka porak poranda dihancurkan Israel. Penduduk Palestina pun saat ini  tinggal di tempat-tempat penampungan sementara. Salah satu tempat penampungan yang ada di Gaza adalah sebuah gereja Orthodoks Yunani, Santo Porphyrius. Gereja ini menampung hampir 1.000 pengungsi Palestina yang mayoritas bergama Islam. Tidak hanya menyediakan tempat tinggal, Gereja Santo Porphyrius turut memberikan makanan, minuman, selimut, tempat duduk, mainan dan bahkan halaman belakang yang biasa digunakan bocah Palestina bermain sepak bola. "Kami membuka gereja untuk menolong warga, ini sudah menjadi tugas gereja dan kami akan membantu mereka sekuat tenaga," sebut salah satu pengurus gereja, Archbishop Alexios, seperti dikutip dari Arab News, Rabu (23/7/2014). "Awalnya ada 600 warga dan sekarang sudah ribuan, kebanyakan dari mereka adalah peremupuan, anak-anak dan orang tua yang kondisinya lemah," tambah dia. Gereja Santo Porphyrius memang bukan tempat yang paling aman bagi pengungsi Palestina. Pasalnya, tidak lama setelah para pengungsi berdatangan, roket dari Israel menerjang daerah dekat gereja tersebut. Namun hal ini dapat menjadi bukti bagaimana agresi Israel tidak meruntuhkan semangat warga Palestina untuk tetap bersatu dan saling membantu tanpa memandang ras, etnis atau agama. Sekedar informasi, warga Kristen Palestina merupakan penduduk minoritas. Jumlah mereka hanya sekitar 1.400 jiwa. (ger) Semoga saja berita ini dapat menjadi pencerahan bagi seluruh rakyat Indonesia, tentang apa yang sebenarnya terjadi di Jalur Gaza Palestina. Dan membuka sudut pandang yang lain mengenai konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel bukanlah perang antar agama, melainkan konflik antara dua bangsa bertetangga yang sedang memperebutkan sepetak lahan yang bernama "TANAH PERJANJIAN" atau Tanah Suci bagi 3 agama langit (Samawi). SALAM DAMAI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun