*
DesoL, No. 1
*
"Aku ingin tidur."
Seperti malam-malam sebelumnya, di mana kau lebih memilih pejamkan mata lebih dahulu daripada menungguiku bermain kata.
"Ah, fiksi itu membosankan."
Bosan? Kurasa, lebih nikmat berandai dengan kata dari pada berandai mendapatkan seember ikan dengan pancing tuamu.
"Jangan sok puitis."
Mungkin kau sengaja lupa, di mana kau merayuku dengan dua bait puisi sore itu sebelum kukatakan: i love you too.
"Kau pernah bermimpi tentangku?"
Haruskah kukatakan padamu? Aku selalu impikan sebuah keajaiban.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!