Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pengalamanku Mengikuti Rekrutmen Perusahaan Bodong

9 Desember 2015   10:22 Diperbarui: 9 Desember 2015   12:34 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menganggur lama,membuat kita kadang ingin cepat mendapatkan pekerjaan.Sehingga banyak diantara kita yang mau menerima kerja dimana saja dan apa saja tanpa memperhatikan apakah perusahaan itu pasti atau tidak.Berikut ini akan saya ulas sedikit berdasarkan pengalaman teman saya.

Teman saya dan saya sudah lama lulus dari perguruan tinggi tetapi belum mendapatkan pekerjaan.Suatu hari teman saya searching di google dan mendapatkan sebuah lowongan kerja.Di dalam loker tersebut syarat-syaratnya tidak memberatkan pelamar,hanya cukup sms setelah itu dapat konfirmasi panggilan interview,kemudian bekerja.

Singkat cerita,saya diajak teman saya untuk mengikuti proses rekrutmen tersebut.Tetapi saya menolak karena loker tersebut tidak jelas.Nah,teman saya ikut rekrutmen sendirian.

teman saya sangat sumringah ketika mendapatkan konfirmasi interview.Beberapa jam setelah dia interview,dia meminta saya untuk bertemu disuatu tempat.

Ketika bertemu raut wajah teman saya berubah drastis,yang semula sumringah menjadi amarah dan kecewa.Saya tanya bagaimana proses rekrutmennya.Dia menjawab kalau mau bekerja disana dia harus membayar sebuah uang,HRDnya berdalih bahwa uang tersebut untuk proses training teman saya.Selain itu teman saya diminta mengajak orang lain agar mengikuti proses rekrutmen yang sama dengan cara menyebarkannya lewat brosur dan media sosial dengan iming-iming mendapatkan 20% dana yang dikeluarkan orang lain tersebut (contoh apabila orang tersebut diminta membayar 1 juta,maka teman saya akan mendapatkan 200 ribu).Untungnya teman saya menolak dan memutuskan untuk pulang,sehingga tidak jadi tertipu.

Setelah sampai di rumah,saya iseng buka loker yang ditunjukkan oleh teman saya tersebut.Selain itu saya searching nama perusahaan tersebut.Alhasil google tidak menemukan situs resmi perusahaan tersebut.Saya searching di kaskus tentang Perusahaan tersebut,dan sangat mengejutkan bahwa Perusahaan tersebut adalah perusahaan tipu-tipu.Wow…mengejutkan…

Saya makin penasaran dengan maraknya Perusahaan tipu-tipu (bodong),pagi harinya untuk menjawab rasa penasaran saya,saya pergi ke kantor pos .Di kantor pos terdapat papan pengumuman khusus lowongan kerja.Setiap nama perusahaan yang tertera di lowongan tersebut saya searching,sebagian besar punya website dan email resminya,dan sebagian lagi tidak punya website resmi dan alamat email resmi,bahkan diantara lowongan tersebut ada perusahaan yang tidak dicantumkan alamat kantornya,yang ada hanya PO BOX. dan Contact Person seseorang yang mengaku sebagai HRD (entah itu HRD betulan atau apalah…).Untuk menjawab rasa penasaran saya,saya sms nomor HRD tersebut untuk menanyakan ke valid an lowongan tersebut,HRD membalas sms dari saya,dan meminta saya mengirimkan sms dengan format nama,pendidikan,alamat tinggal,IPK dan lain-lainnya.Setelah itu saya mendapatkan jawaban bahwa besok saya harus interview di alamat yang ada di dalam sms tersebut.

Pagi harinya,saya bersiap melakukan rekrutmen.Seperti rekrutmen pada umumnya,si HRD tanya dari A sampai Z,dan yang paling membuat saya terkejut,CV saya tidak diminta oleh HRD tersebut.Di penghujung rekrutmen saya disodori perjanjian kerja dalam arti saya diterima kerja disana,tanpa menyerahkan CV,fotocopy ijazah dll.Saya baca pasal demi pasal..dan sampailah ke klausul “Calon karyawan PT.X  memberikan jaminan baik berupa Ijazah atau BPKB dengan suka rela dan tanpa paksaan”

“Calon Karyawan diwajibkan membayar biaya administrasi sebesar 600 ribu yang akan digunakan untuk pembelian seragam dan biaya training”

Nah..saya tidak melanjutkan membacanya karena menurut saya begini "Saya ini kerja cari uang,kok malah disuruh membayar".kemudian saya langsung mohon pamit kepada HRD tersebut dan pulang ke rumah.Untungnya saya menggunakan nomor baru (baru beli dari konter pulsa) jadi bisa dihanguskan nomor HPnya hehehe… :D

Dari cerita saya dan teman saya tadi,teman-teman yang lain harus waspada,jangan tergiur mudahnya syarat administrasi maupun iming-iming penghasilan yang gedhe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun