Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku Menyakiti Hatinya Lagi (Edisi Curhat)

25 Februari 2016   09:58 Diperbarui: 25 Februari 2016   10:05 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu aku merasa sangat bosan.Mau keluar untuk sekedar melepas penat,tetapi hujan deras mengguyur kota jogja tercinta.Di rumah,aku juga sendirian karena kedua orang tuaku sedang pergi menghadiri acara rapat,sedangkan adikku pergi bersama ceweknya.

"Hujan-hujan begini pasti tidak ada penjual nasi goreng yang lewat depan rumah"aku bergumam sambil memandang derasnya air hujan yang turun.Aku mencari sesuatu di kulkas barangkali ada makanan,ku buka pintu kulkas dan ku dapati di dalam kulkas kosong,tak ada satu makanan pun yang disimpan.

Aku kembali ke kamarku,untuk meramaikan suasana aku menyalakan musik dari komputerku sembari membuka medsos dan mengepo si doi lewat instagram.Selain kepo mengepo,aku juga mengamati perkembangan ukmku lewat share foto acara sesuai dengan program kerja tahunan.Aku cari nama akun organisasiku,dan setelah ku buka aku terkejut bukan kepalang.Yang dishare oleh admin akun ukm mengupload foto yang menurutku tidak ada kaitannya dengan sarana promosi acara organisasi.Aku bisa saja diam dan cuek cuek saja,toh aku juga sudah alumni dan sudah tidak lagi menjabat sebagai pengurus,tetapi nurani bergejolak.Hatiku mengatakan kalau hal ini tidak benar.Langsung saja aku komentari foto tersebut dengan maksud agar si admin segera mengupload foto acara-acara ukm.Tidak hanya sampai disitu,aku juga langsung "menyemprot" ketua lapangan dan sekaligus meminta klarifikasi siapa oknum yang mengupload foto yang tidak berkaitan dengan kegiatan ukm melalui chat di BBM dan LINE.Aku juga meminta pendapat dari temen temen alumni yang dekat denganku.

Mungkin karena sudah larut malam,jadinya chatku belum dibaca.Dengan sedikit menahan gejolak,aku curhat ke segelintir temen temen alumni untuk mengendorkan gejolak di hati.Perlahan lahan gejolak dalam hatiku mulai bisa diredam.Aku bukan marah ataupun emosian tapi sekedar geregetan.Okelah,aku putuskan untuk menantikan jawaban diesok hari.

Pagi harinya,puluhan chat yang belum ku baca.Dan salah satunya dari si Doi.Si Doi "menyemprotku".Aku lupa kalau si Doi itu tidak bisa ditegasi.Wah..alamat kejadian yang lalu kembali terulang.Berhubung aku tidak mau kalau kejadian yang lalu kembali terulang,aku segera minta maaf dan mengklarifikasi maksudku mengomentari foto di instagram ukm.

Aku mengatakan,ya inilah aku.Aku tegas dan komentar begitu karena sebetulnya aku care sama mereka,aku sayang sama mereka.Aku juga mengatakan bahwa mereka seharusnya bangga dengan hasil kerja mereka sendiri.Harusnya rasa bangga itu ditunjukan dengan hasil dokumentasi acara.

Mungkin aku yang keterlaluan sehingga menyakiti hatinya lewat komentar pedasku di foto instagram.Aku sebisa mungkin minta maaf kepada dia.Aku hanya bisa pasrah kalau seandainya dia menjadi antipati atau illfeel kepadaku,aku juga sudah pasrah apabila ekstrimnya dia mendelete semua kontakku.

Aku tidak bisa memakai topeng untuk menutupi hal yang sebenarnya dan membunuh karakter mereka dari belakang.Aku juga tidak bisa mengeluarkan kata-kata yang indah agar aku disukai oleh mereka.

Seperti kata pepatah kuno "JAMU ITU MEMANG PAHIT RASANYA,TAPI BAIK UNTUK KESEHATAN TUBUH...PERMEN ITU MANIS RASANYA,TAPI BISA MERUSAK KESEHATAN TUBUH"

Aku cuma berharap agar dia mau mengerti,inilah aku...apa adanya dan terbuka...walaupun terkadang frontal...tapi sesungguhnya ada maksud yang baik dibalik apa yang aku lakukan...semoga saja dia mengerti

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun