Mohon tunggu...
Galih Satria H
Galih Satria H Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Belajar menulis

ASN milineal yang sangat mendambakan proses kerja terbuka terhadap fleksibilitas,kreatifitas,dan inovasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku Jenuh

31 Juli 2019   11:50 Diperbarui: 31 Juli 2019   12:03 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah gak kamu mengalami berada di sebuah titik kejenuhan? Aku sedang mengalaminya.

Yah, aku sedang berada di sebuah titik dimana aku merasakan kejenuhan baik itu jenuh karena kerjaan, jenuh karena percintaan, dan jenuh untuk mengarungi kehidupan yang serba monotone ini. Entah apa penyebabnya, yang jelas moodku cepat banget berubah, dari yang tadinya kalem jadi emosian. Dari yang tadinya suka guyon, aku jadi orang yang super pendiam. Bahkan kalau gak ada yang ngajak bicara, aku lebih seneng diam.

Kejenuhan ini dimulai pada saat aku diajak kerja oleh salah satu temenku untuk membantu di perusahaannya. Awalnya aku diiming-imingi sesuatu yang WOW. Standar gaji yang wow,bahkan jam kerja yang fleksibel serta mimpi-mimpi lainnya. Kesalahanku adalah aku tak kuasa untuk berkata TIDAK alias menolak karena asas dasar pertemanan. Yasudah, akhirnya aku ikut temanku ke perusahaannya. Awalnya sih fine-fine saja tapi lama-lama ada gejolak dalam batinku. Ingin rasanya ku memberontak. Aku mencoba untuk beradaptasi, akan tetapi gagal. Makin kesini moodku makin gak karuan, bahkan aku mulai ogah-ogahan di tempat kerja. 

Berhubung aku bukan tipe yang gak mau stress berkepanjangan akhirnya aku memutuskan untuk mengundurkan diri dan pamit dengan temanku itu. Ku kira done sampai disitu, ternyata aku lupa kalau di dalam perjanjian kontrak ada one month notice. Dengan begitu, aku harus stay selama 30 hari lagi di kantor ini. Haduuh.. Ingin rasanya aku kabur saja, tapi tentu kabur bukan menjadi cara yang sopan untuk mengundurkan diri.

Selama one month notice ini aku perkuat ibadahku dengan harapan aku segera mendapatkan pekerjaan yang baru, dan Alloh pun mengijabah doaku. Tadi malam, aku curhat dengan salah seorang mantan atasanku dari instansi pemerintahan. Dan secercah cahaya mengembalikan senyumanku. Aku ditawari untuk menjadi staf beliau karena perluasan struktur organisasi. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mengiyakannya. Beliau pun dengan suka rela menungguku melewati masa one month notice ini.

Aku harus menahan kejenuhan dan kebetean di kantor selama 30 Hari lagiiii.... rasanya bener-bener muak.

Belum kelar kejenuhan di kantor, cewekku cari gara-gara. Entah kenapa cewekku hari ini ngajak ribut , mulai hal yang sepele "Curiga". Sudah ku katakan kalau aku gak mau dikekang kek bucin gitu. Oke fine, kalau aku berpergian aku harus pamit, dan aku sudah melakukannya. Tapi entah dia bawaannya curiga mulu. Pagi ini, aku berencana nganter ibu ke supermarket dan membatalkan janji dinner dengan dia, karena aku lebih mengutamakan ibuku daripada dia. E dianya gak percaya, bahkan aku sampai dituduh main belakang dan gak sayang.

Berhubung aku gak mau ribut panjang kali lebar yang membuat mulutku capek, gak ku respon deh, biarin dia bawel. 

Ingin rasanya aku teriak dan berkata jorok karena kejenuhan ini. What happened to me?

Apa aku harus merubah karakterku menjadi skeptis? jujur aku capek tidak bisa ngomong TIDAK dan capek dengan sifat " Tidak Enakan" dengan orang lain. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun