Mantan kapten belanda di piala dunia yang juga pemuda keturunan Maluku Giovanni van Brongkhorst sedianya akan datang ke Indonesia tanggal17 Maret. Tetapi sampai hari ini lelaki yang mengaku mencintai negeri leluhurnya ini belum menampakkan batang hidungnya.
Belum ada keterangan yang benar-benar gamblang perihal ketidakdatanganya itu. Namun menurut Velix Wanggai, staf khusus Presiden yang berinisatif mendatangkan Gio ( panggilan akrab Giovanni van Bronckhrost), akhirnya dapat dipastikan batal berkunjung ke Indonesia,.
Alasan teknis menjadikan sebab batalnya Gio datang. Alasan teknis dimaksud mungkin adalah banyaknya ancaman bom yang kembali marak di Indonesia. Velix menyatakan bahwa panitia telah menunda kedatangan Gio sampai batas waktu yang tidak ditentukan karena belum siapnya pihak penyelenggara apabila terjadi ancaman. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pecinta sepakbola Indonesia atas kegagalan pemerintah mendatangkan lelaki 35 tahun itu.
Benarkah Gio batal karena ancaman bom yang marak akhir-akhir ini? Atau ada “ancaman” yang lain. Radio Nederland mensinyalir Republik Maluku Selatan (RMS) turut “bermain” dalam masalah ini. Pemerintah RMS di Belanda memohon agar mantan kapten timnas Belanda Giovanni van Bronckhorst mengurungkan niat mengunjungi Indonesia.
Alasannya, RMS menuduh tur bersama sekitar 20 orang pesepak bola muda keturunan Maluku tersebut merupakan propaganda dari pemerintah Indonesia. Tudingan didasari kenyataan bahwa perjalanan dirancang oleh staf ahli presiden. Dugaan propaganda politik makin kencang karena acara bertemakan "Indonesia Tanah Air Beta".
Dengan tema tersebut, demikan pernyataan RMS, ada upaya untuk membangun keyakinan pada semua orang, bahwa para pemain muda itu memandang Indonesia sebagai tanah airnya, dan bukan Maluku. Padahal yang tepat adalah "Maluku Tanah Air Beta".
Namun pihak Gio dan keluarga membantah bahwa tekanan RMS yang membatalkan kunjungan ini. Mereka membenarkan bahwa alasan tehnis seperti yang dikemukakan Velix lah yang benar. Apalagi kunjungan ini hanya berhubungan dengan yayasan yang dimilikinya (Yayasan Giovanni van Bronckhorst) dan samasekali tidak ada kaitanya dengan program Indonesia Tanah Air Beta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H