Mohon tunggu...
Is
Is Mohon Tunggu... Administrasi - street jurnalis

Netizen jurnalis dan hobby nakan

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemerintah "Tak Berdaya" Stabilkan Harga Daging

24 Desember 2016   12:08 Diperbarui: 24 Desember 2016   13:01 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Memasuki Hari Natal dan Tahun Baru, pemerintah kembali tak berdaya menurunkan harga daging di pasaran. Janji pemerintah untuk melakukan penetrasi pasar melalui kran impor, operasi pasar hingga pasar murah, tak kunjung menurunkan harga daging di bawah Rp 80.000 ribu per kilogram. Sejak lebaran lalu, baik sebelum dan sesudahnya, harga daging di pasaran, terutama di daerah asal penulis (Kendari) masih bertahan diangka Rp 110.000 hingga Rp 120.000 per kilogram.

Badan Urusan Logistik (Bulog) di daerah, sebagai lembaga yang bertanggung jawab melakukan distribusi daging, baik sapi maupun kerbau terkesan mengindahkan persoalan ini. Bukankah impor daging kerbau sebanyak 70.000 ton yang dilakukan Bulog sudah terealisasi sebanyak 48.000 ? Pertanyaannya, apakah impor tersebut sudah mampu meredam kenaikan harga daging sapi? Jika tidak, apa upaya selanjutnya yang akan dilakukan oleh pemerintah? apakah akan membiarkan tingginya harga daging tetap berlangsung hingga memasuki lebaran 2017 ?

Bagaimana dengan wacana impor daging sapi dari Spanyol ? apakah akan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. mengapa tidak memberdayakan sentra-sentra peternakan rakyat yang menjadi wilayah kerja Kementerian Pertanian. Meskipun gejolak harga disetiap hari raya selalu menjadi "kebiasaan", tetapi alangkah bijaknya program- program maupun upaya yang dilakukan selalu dievaluasi, tentu saja dengan melibatkan peternak dan asosiasi yang ada di setiap daerah. 

24 Desember 2016

    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun