Setelah menguasai mimbar-mimbar masjid untuk “ajang kampanye terselubung”, Foke kini mulai bergentayangan memasuki gereja demi gereja untuk mencari dukungan. “Korban” pertama adalah Gereja Bethel Indonesia “Mawar Saron” yang digembalakan oleh Pendeta Yakob Nahuway di Kelapa Gading. Berita berikut ini saya sertakan sebagai bukti sahih sebagaimana dimuat dalam Detiknews edisi rabu, 8 Agustus 2012, “Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo (Foke), mengunjungi Gereja Bethel Indonesia (GBI) Mawar Saron, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Di hadapan puluhan jemaat dan sejumlah pendeta, Foke menegaskan dirinya bukanlah seorang yang rasial.
"Banyak cerita simpang siur soal diri saya. Saya tidak rasial, itu cerita orang. Saya bukan seperti itu," kata Foke di GBI Mawar Saron, Jl Hibrida Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (8/8/2012).
Foke mengakui jika dalam masa perhelatan Pilgub DKI ini, berbagai isu miring memang kerap menghampirinya. Namun ia tidak mempedulikannya.
‘Tidak akan berkembang jika ditujukan untuk sekelompok orang saja. Kita masih harus kerjasama untuk masa depan, ‘lanjutnya lagi.
Dalam kesempatan ini, Foke juga menjelaskan soal kinerjanya. Foke mengklaim, selama lima tahun bertugas, dirinya membawa banyak perubahan positif untuk warga Jakarta.
Keyakinan itulah yang membuat dia kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jakarta. Foke juga meminta supaya umat kristiani bisa berpikir arif dalam menentukan pilihan nantinya.
‘Saya ingin mengajak umat Kristiani untuk berpikir cerdas sesuai hati nurani. Kalau lima tahun kepemimpinan saya membawa dampak buruk, saya tidak akan berani mengajukan diri. Karena saya yakin, makanya saya mengajukan diri. Dan saya akan membawa keuntungan lebih besar untuk warga Jakarta,’ tandasnya.”
Setelah ini mungkin akan segera disusul dengan gerilya ke gereja-gereja lain. Baru kemudian ia akan masuk kelenteng, wihara, kuil dan mungkin juga komunitas-komunitas teosofi di Jakarta.
Bayangan akan kekalahan menyakitkan di putaran pertama nampaknya membuat Foke menjadi bersemangat “turun” ke komunitas-komunitas yang sebelumnya dilirik pun tidak olehnya.
Jadi, Ramadhan kali ini bukan hanya amat politis bagi umat muslim, tapi juga bagi umat beragama yang lain. Oleh sebab itu teman-teman dari komunitas agama apapun bersiap-siaplah menerima kunjungan istimewa Foke. Kalau dikunjungi, ya diterima dengan baik. Kalau di sumbang, ya, Alhamdulilah, Puji Tuhan kita terima dengan hati yang girang. Tapi kalau soal nyoblos, tanya dulu pada hati nurani masing-masing, “Pantaskah orang dengan rekam jejak yang demikian kita pilih? ”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H