Mohon tunggu...
Ach Wildan Al Faizi Al Madury
Ach Wildan Al Faizi Al Madury Mohon Tunggu... -

Lahir di Kabupaten Sumenep Madura pada tanggal 07 Februari 1990. menempuh pendidikan MI, MTs dan MA di Al Karimiyyah Sumenep. kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi di kota malang tepatnya di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. selama kuliah di malang, ikut terlibat dalam beberapa organisasi seperti PMII, IPNU, HMJ dan juga BEM UIN Malang. saat ini tercatat sebagai Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah program magister.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Surat untuk Anggun C. Sasmi

27 April 2015   19:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:37 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mbak Anggun, hukuman mati terhadap terpidana kasus narkoba itu sudah sesuai dengan aturan yang berlaku di Negeri ini, tak perlu dibenturkan dengan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia (HAM). Kalau hal itu masih dihubungkan dengan HAM, justru para gembong narkoba itu masuk kelompok pelanggar HAM. Karena Jelas sekali bahwa para penjahat narkoba itu telah merenggut hak hidup orang banyak. produk yang mereka perdagangkan itu punya potensi besar untuk menghilangkan nyawa para penggunanya.

Satu lagi Mbak, kalau pengedar narkoba hanya dihukum seumur hidup apa ada jaminan ia tidak mengulangi lagi? Padahal selama ini jaringan pengedar narkoba beraksi justru dari balik rumah tahanan. Mbak Anggun pernah dengar kan? berita tentang jaringan Narkoba Freddy Budiman? Jaringan Freddy itu kembali ditangkap oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Polri karena terbukti melakukan pengedaran narkoba lewat penjara. Benar-beanr hebat mereka, sudah ada di dalam penajara masih bisa mengedarkan Narkoba.

Mbak Anggun yang Terhormat,

Sebenarnya saya pribadi belum sepenuhnya yakin kalau surat yang sampeyan tulis itu murni lahir dari pemikiran sampeyan. Dalam fikiran busuk saya, muncul kecurigaan kalau dibalik surat Mbak Anggun itu ada orang lain yang sengaja menungganginya. Mudah-mudahan fikiran busuk saya itu salah dan itu murni berangkat dari hati nurani Mbak Anggun yang tulus untuk memperjuangkan nilai-nilai Kemanusiaan dan Keadilan di penjuru dunia.

Tapi lagi-lagi, saya masih heran dengan surat Mbak Anggun. Kenapa kok disaat warga negara Perancis yang terancam dieksekusi mati oleh pemerintah Indonesia sampeyan baru “bernyanyi” tentang Kemanusiaan dan Keadilan lewat surat terbuka ini?, seakan-akan sampeyan sosok pejuang Hak Asasi Manusia mbak. tapi Kenapa ketika ada saudara kita, saudara setanah air yang juga mengalami eksekusi mati di negara lain, sampeyan tidak muncul untuk memperjuangkan nilai-nilai “kemanusiaan dan Keadilan” itu Mbak. Kenapa mbak..??

Apa karena Mbak Anggun hidup dan besar di Perancis? Kemudian sampeyan merasa punya tanggung jawab untuk ikut membela Warga Negara Perancis itu? Sementara Saudara setanah air sampeyan yang juga menjadi korban eksekusi mati di negeri orang mbak Anggun tak ada suaranya. Benar-benar aneh sampeyan ini mbak.

Mbak Anggun yang Terhormat,

Indonesia itu harus bersikap tegas dan lugas untuk menolak berkompromi dengan sindikat narkotika internasional. Karena ini menyangkut kedaulatan dan martabat bangsa. Indonesia tidak boleh goyah dengan ancaman, teror, demo apalagi dengan sebuah surat dari seorang artis Indonesia yang hidup di eropa. Indonesia memiliki Kedaulatan hukum yang harus dihormati dan dihargai oleh siapapun. Negara lain tak punya hak untuk mengintervensi dan ikut campur dalam penegakan hukum di negeri ini. apalagi penegakan hukum untuk memerangi kejahatan narkoba. Sekali lagi tak ada satupun yang boleh Intervensi hukum di negeri ini meski negara lain akan memutuskan hubungan diplomatik dan menghentikan kerja sama ekonomi dengan Indonesia.

Mbak Anggun yang Terhormat,

Mungkin itu saja surat dari saya Mbak. mohon maaf kalau ada salah kata. sekali lagi saya adalah salah satu penggemar sampeyan Mbak. doa saya, Mudah-mudahan Mbak Anggun masih Bangga jadi orang Indonesia walaupun hidup di negeri orang. Dan semoga Mbak Anggun juga bangga kalau Negara Kelahirannya memiliki kedaulatan hukum yang tak bisa di intervensi oleh siapapun.

Ciputat, 27 April 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun