Di era digital saat ini, media sosial menjadi platform utama bagi individu untuk mengekspresikan diri dan berbagi pandangan secara luas, termasuk melalui dark jokes dan sarkasme yang sering kali membahas topik sensitif dengan cara ironis atau tajam. Kedua bentuk humor ini semakin marak, dan mencerminkan pengaruh nihilisme yang melihat hidup sebagai sesuatu yang tidak memiliki makna atau tujuan jelas. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana nihilisme memengaruhi perilaku humor di media sosial, serta bagaimana pandangan nihilistik ini membentuk cara orang berinteraksi dan menghadapi ketidakpastian atau absurditas kehidupan melalui humor.
Nihilisme adalah pandangan yang menyatakan bahwa hidup ini tidak memiliki makna atau tujuan yang jelas dan segala nilai, moral, atau agama tidak memiliki dasar yang pasti. Dalam konteks kehidupan modern, nihilisme semakin jelas seiring dengan kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan hilangnya kepercayaan pada norma-norma lama. Hal ini membuat banyak orang merasa hidup terasa absurd dan tanpa arah, di mana mereka harus menemukan makna hidup itu sendiri. Media sosial semakin memperkuat pandangan ini, dengan orang-orang sering menggunakan dark jokes atau sarkasme sebagai cara untuk menghadapi kenyataan hidup yang tampak tidak berarti.
Dark jokes adalah jenis humor yang membahas topik-topik sensitif atau tabu, seperti kematian, penyakit, atau tragedi, dengan cara yang halus atau bahkan kejam. Humor ini sering digunakan untuk mengatasi rasa cemas atau ketidakpastian tentang hal-hal yang memang sulit diterima. Sarkasme di sisi lain adalah bentuk ekspresi yang sering dipakai untuk mengungkapkan kritik atau ketidaksetujuan dengan cara yang tajam, ironis, atau terkadang menyakitkan. Keduanya muncul sebagai respons terhadap ketegangan sosial dan emosional, dan sering kali dianggap sebagai cara orang untuk mempertanyakan norma atau berhadapan dengan absurditas hidup.
Di media sosial, dark jokes dan sarkasme cepat tersebar karena sifat platform yang memungkinkan orang berbagi konten dengan mudah, cepat dan tanpa banyak batasan. Humor semacam ini bisa viral karena menarik perhatian, mengundang reaksi, atau memberikan sensasi bagi audiensnya. Di platform seperti Twitter, meme, dan juga video pendek, dark jokes dan sarkasme menjadi cara yang efektif untuk mengekspresikan pandangan atau perasaan tanpa harus terlalu serius.
Nihilisme, yang memandang hidup sebagai sesuatu yang tidak memiliki makna atau tujuan, sering kali menjadi dasar bagi munculnya dark jokes sebagai cara untuk menghadapi absurditas dan ketidakpastian hidup. Dalam pandangan ini, humor digunakan untuk meredakan perasaan kosong dan pesimis, memungkinkan individu untuk tertawa tentang hal-hal yang umumnya dianggap tabu atau tidak pantas untuk dibahas. Di media sosial, hal ini tercermin dalam penggunaan dark jokes dan sarkasme, yang sering kali bersifat tajam, kritis, dan bahkan provokatif, mencerminkan kebebasan bereskspresi tanpa terikat pada norma sosial atau moral yang ada. Dengan pandangan nihilistik, individu lebih cenderung mengungkapkan diri dengan cara yang sinis, menanggapi ketidakpastian hidup melalui humor yang bisa menyinggung atau menguji batas-batas nilai-nilai umum.
Pengaruh nihilisme yang diperkuat oleh dark jokes dan sarkasme dapat mempengaruhi persepsi masyarakat dan nilai sosial, di mana topik-topik serius atau sensitif seperti kematian, diskriminasi, atau krisis sosial mulai dianggap sebagai bahan candaan yang mengurangi empati dan kepedulian terhadap isu-isu tersebut. Dalam contoh seperti sindiran terhadap budaya kerja modern, seperti “Kalau ada lowongan yang bilang ‘butuh pekerja keras,’ itu artinya mereka butuh budak modern dengan gaji minim,” atau kritik terhadap gaya hidup sehat dengan “Diet itu nggak susah kok, kamu cuma perlu berhenti makan enak dan mulai berpura-pura bahagia,” humor yang nihilistik ini menyindir absurditas kehidupan namun juga memicu pergeseran norma sosial, di mana humor yang tajam dan sarkastik lebih sering digunakan daripada pencarian solusi atau pemahaman lebih dalam terhadap masalah. Normalisasi jenis humor ini dapat mengurangi rasa hormat, empati, dan solidaritas dalam masyarakat, memperburuk cara orang berinteraksi dan menyelesaikan konflik.
Kesimpulannya, nihilisme yang dipengaruhi oleh perkembangan media sosial semakin mendorong munculnya dark jokes dan sarkasme sebagai bentuk ekspresi humor yang tajam dan sering kali kontroversial. Pandangan nihilistik yang melihat hidup sebagai sesuatu yang tidak memiliki makna atau tujuan jelas, membuat individu mencari pelarian dari ketidakpastian hidup melalui humor yang menyentuh topik-topik sensitif. Meskipun humor semacam ini dapat memberikan hiburan atau cara untuk menghadapi absurditas hidup, normalisasi dark jokes dan sarkasme juga berpotensi mengurangi empati, rasa hormat, dan solidaritas dalam masyarakat. Hal ini dapat juga mempengaruhi cara orang berinteraksi, menanggapi masalah sosial, dan menyelesaikan konflik dengan lebih mengutamakan humor sebagai respons daripada pencarian solusi yang lebih mendalam atau pemahaman yang lebih besar terhadap isu-isu yang ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H