Pertanyaan ini hampir sama dengan, "Mengapa ada peta?" Peta bertujuan untuk memberikan arah kepada seseorang agar ia tidak jatuh ke jurang atau tersesat dalam perjalanan menuju tujuannya. Begitu pula dengan filsafat, ia memberikan kita panduan untuk menghadapi masalah-masalah yang ada, agar kita tidak terjebak dalam jurang kebingungan yang jauh dari kebenaran, dan agar kita tidak tersesat dalam pencarian menuju pemahaman yang lebih mendalam tentang kehidupan.
Untuk sampai pada tujuan kita, tentunya kita membutuhkan alat, yaitu akal. Akal manusia bekerja sebagai kendaraan, dan filsafat menyediakan "bahan bakar" berupa pengetahuan. Walaupun pada tahap awal kita mungkin hanya mengkonsumsi pemikiran para filsuf terdahulu, filsafat tidak berhenti pada ketergantungan kita terhadap gagasan orang lain.Â
Filsafat justru mendorong kita untuk membangun pola pikir mandiri, tanpa harus selalu bergantung pada pemikiran yang sudah ada.Ketika kita mampu membangun corak pemikiran sendiri dan berhasil menyelesaikan masalah secara mandiri, orang lain mungkin akan menggunakan gagasan kita untuk menyelesaikan masalah serupa, meski dalam konteks yang berbeda.Â
Dengan demikian, pemikiran filsafat akan terus berputar dari generasi ke generasi. Filsafat tidak akan pernah hilang atau mati, selama manusia terus menggunakan akalnya untuk berpikir. Selama masalah-masalah dalam kehidupan tetap ada, filsafat pun akan selalu ada untuk memberikan arah dan panduan.
Ketika dikorelasikan dengan berbagai disiplin ilmu,filsafat memainkan peran fundamental sebagai landasan teoretis.Filsafat memberikan dasar yang kokoh bagi argumen-argumen dalam setiap bidang ilmu, sehingga memastikan bahwa penalaran yang digunakan dalam ilmu tersebut logis dan terstruktur dengan baik.Setiap disiplin ilmu yang didasari oleh filsafat akan memiliki fondasi pemikiran yang lebih kuat,karena filsafat menyediakan kerangka berpikir yang sistematis dan kritis, yang diperlukan untuk membangun pengetahuan yang konsisten.
Filsafat, dalam hal ini,berfungsi seperti garam dalam ilmu pengetahuan.Ia memberikan "rasa" pada disiplin ilmu lain, mencegahnya menjadi hambar ketika dipelajari.Tanpa filsafat, ilmu pengetahuan mungkin terasa dangkal atau kehilangan kedalaman reflektif.Filsafat memperkaya setiap ilmu dengan menambahkan lapisan pertanyaan yang lebih mendasar, seperti pertanyaan tentang keberadaan (ontologi) bagaimana kita mengetahui sesuatu(epistemologi), dan bagaimana ilmu tersebut seharusnya diterapkan secara etis (etika).
Selain itu, filsafat juga membantu menjaga disiplin ilmu agar tetap berada di jalur yang benar. Ia memberikan landasan logis dan metode berpikir kritis yang mencegah ilmu tersebut jatuh dalam kesalahan atau ketidakjelasan. Dengan filsafat, disiplin ilmu dapat dipertahankan dengan argumen-argumen yang lebih kokoh, dan mampu menjawab tantangan intelektual yang muncul dari waktu ke waktu.
               S" Adrian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H